Chapter 9.

577 44 36
                                    

"Gewge imni lasana anneh (gege ini rasanya aneh)" ucap wang yibo dengan mulut yang di isi oleh benda panjang yang seperti daging.

"Karena ini rahasia jadinya aneh... Eungghhh~ Aah~" ucap xiao zhan memejamkan matanya menikmati betapa hangatnya mulut wang yibo yang mengulum asetnya dan tangan yang menutup mata wang yibo.

"Ahkk! Jangan digigit gunakan saja lidah mu Yi, emm~ begitu" ucap xiao zhan sedikit menekan kepala wang yibo.
.
.
.
"Ayo cepat, aku takut yibo di apa-apa kan lagi dengan Zhan" ucap Zhang yixing berjalan lebih dulu.

"Sabar kau pikir bawa semangka ini mudah, berat tahu!" ucap wang haoxuan yang kesal dengan Zhang yixing karena sedari tadi menyuruh mereka untuk lebih cepat lagi.

"Tahu nih berat! Harusnya kalian yang bawa, yang tua-tua bawa ini" ucap qi peixin.

"Yang tua-tua? Heh! Kami ini masih muda, tua bibir mu" ucap wang zhuocheng membuat qi peixin menatapnya kesal.

"Coba manggilnya mas-mas ganteng pasti kami bawa'in" ucap song jiyang menyenggol lengan wang haoxuan.

"Apa sih anjing jatuh nih semangka" ucap wang haoxuan menatap tajam song jiyang.

"Om-om jelek bawa'in dong" ucap Zheng fanxing.

"Heh! Mulut boleh gitu sayang nanti ku cium" ucap song jiyang menggoda wang haoxuan.

"Om-om jelek?! kau ditaruh di mana mata mu kami ini ganteng semua cantik" ucap wang jackson yang tidak terima dikatakan jelek.

"Aaaa! Sudahlah ayo sebelum anak emas mama xie yun itu di apa-apa'in" ucap wang haoxuan melihat Zhang yixing yang sudah cukup jauh dari mereka.

"Yixing jalan pakai kaki atau terbang, cepat banget" ucap Yubin.
.
.
.
"Ingat jangan katakan ini kepada siapapun" ucap xiao zhan mengusap bibir wang yibo dengan jarinya.

Wang yibo mengangguk patuh dan berjanji untuk tidak mengatakannya kepada siapapun walau ia masih bingung kenapa xiao zhan melarangnya untuk mengatakan itu kepada siapapun. Wang yibo melihat ke sekeliling dalam rumah pohon seperti sedang mencari sesuatu dan itu tidak luput dari pandangan xiao zhan.

"Cari apa?" tanya xiao zhan.

"Kemana bungkus permen susu yang Zhan ge berikan untuk ku?" tanya wang yibo karena jika ia tahu seperti apa bungkusnya mungkin ia bisa menyuruh ayahnya untuk membelikannya saat pulang kerja.

"E-emm itu sudah gege buang ke luar, ayo kita tunggu mereka di bawah saja" ucap xiao zhan lalu menggendong wang yibo dan membawanya turun dari rumah pohon.

Baru saja mereka berdua ingin turun dari bawah sudah terdengar ribut-ribut antara wang haoxuan dan song jiyang. Zhang yixing langsung naik ke atas pohon lalu mengambil wang yibo yang ada di gendongan xiao zhan.

"Yixing ge kenapa?" tanya wang yibo saat dirinya tiba-tiba direbut oleh zhang yixing dari xiao zhan.

Zhang yixing tidak menjawab pertanyaan wang yibo, ia malah membawa bocah wang itu turun dari rumah pohon dan meninggalkan xiao zhan sendiri dengan wajah masam.

"Hey!! Zhan.. kau sialan sekali meninggalkan ku dan yixing" protes wang jackson.

"Hehehe~ aku takut dia akan terbangun dan kita belum sampai jadi aku langsung ke rumah pohon dan bocah itu menangis seperti bayi" ucap xiao zhan.

"AKU BUKAN BAYI...!" marah wang yibo karena tidak terima dengan perkataan xiao zhan.

"Jika kau bukan bayi lalu apa? Orang dewasa? Tidak mungkin kau lebih cocok menjadi tuyul dari pada orang dewasa" ucap wang haoxuan yang membuat wang yibo langsung naik pitam.

Wang yibo turun dari gendongan Zhang yixing lalu berjalan ke arah wang haoxuan dan dengan emosi yang menggebu-gebu wang yibo mendorong wang haoxuan hingga jatuh ke sungai.

"Dan kau lebih cocok menjadi hantu air!" ucap wang yibo.

"Heh! Cebol! Kenapa kau, kau mendorong calon masa depan ku" protes song jiyang.

"Aku tidak peduli! Apa ingin ku dorong juga?" ucap wang yibo lalu ingin mendorong song jiyang tapi song jiyang langsung menghindar.

"YAKK! AWAS SAJA KAU WANG YIBO!!!" teriak wang haoxuan dan wang yibo hanya menjulurkan lidahnya mengejek wang haoxuan.

"Mereka ini selalu saja bertengkar" ucap qi peixin.

"Biarkan saja, ayo bawa ini semua ke atas dan apa kalian ada yang bawa pisau?" tanya wang zhuocheng.

"Aku bawa tenang saja. Zhann! Kau tangkap semangka ini.." ucap wang jackson lalu melemparkan semangka ke atas dan xiao zhan dengan sigap langsung menangkapnya.

Mereka semua naik ke rumah pohon dan langsung membagi tugas ada yang mengupas dan ada yang memotong sedangkan wang haoxuan, ia kembali mengganti bajunya dengan song jiyang yang menutupinya agar mata-mata yang lain tidak melihat sementara wang yibo, bocah itu tugasnya hanya makan sambil duduk manis.
.
.
.
.
.
Sore tiba dan para bocah masih belum pulang ke rumah juga karena mereka sedang asik menangkap belut di sawah setelah selesai makan buah yang mereka curi dari ladang milik orang.

Wang shiying pulang ke rumah dan seperti biasa saat pulang hanya mendapati istrinya saja dan anaknya entah pergi kemana padahal sedang menangkap belut sampai terkena lumpur.

"Tuyul kemana?" tanya wang shiying duduk di sebelah wang xie yun.

"Tuyul! Tuyul! Anak mu itu..!" kesal wang xie yun karena anaknya yang paling imut dan unyu-unyu itu dikatakan tuyul.

"Ya maksudnya bobo kemana?" tanya wang shiying.

"Ya memang kemana lagi kalau gak merantau ke hutan. Dari tadi pagi pergi ke rumah pohon sampai sekarang belum pulang-pulang, susul anak mu itu suruh pulang" ucap wang xie yun dan wang shiying langsung bergegas pergi menyusul anaknya.
.
.
.
.
"Yibo lebih baik duduk saja fanxing, biar xing ge tangkap'kan" ucap Zhang yixing melihat wang yibo yang sudah kotor oleh lumpur tapi bocah itu tidak mendengar dan asik memainkan lumpur.

"Biarkan saja selagi tidak menyusahkan mu, dia juga seperti tidak niat menangkap belut" ucap wang jackson melihat betapa asiknya wang yibo memainkan lumpur dengan wang haoxuan yang menjadi korbannya.

"Iya dia asik tapi kasihan juga xuan jadi korban!!" ucap Zhang yixing menunjuk kearah wang haoxuan yang di dandani dengan lumpur oleh wang yibo.

Mereka semua tertawa melihat wang haoxuan yang pasrah saja di jadikan korban lumpur oleh wang yibo karena biasanya wang haoxuan akan marah tapi kali ini tidak.

TBC.


Jangan lupa vote+komen👌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝕊𝕚 𝕂𝕖𝕞𝕓𝕒𝕟𝕘 𝔻𝕖𝕤𝕒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang