Balik

6 2 0
                                    

"HahHaha tumben banget seorang Farel nginjak perpustakaan" ledek Jefrian

"Farel" batin Reyna

Farel berjalan keluar tanpa meneloh ke Reyna, yah itu wajar sebab mereka tak saling mengenal bukan, begitulah pikiran Reyna

Tak membuang banyak waktu, gadis mungil itu kemudian duduk di meja dan membaca buku yang telah ia cari-cari.

.............

" Sorry yah An, lagi-lagi aku nggak bisa antarin kamu, soalnya Nita mintol dianter" memelas Shiren

"Haaah, hiyya nggak apa-apa kok Ren"

"Sorry yah"

"Iyya, santai aja Ren" Reyna tersenyum dengan tulis

"Wokke aku harus jalan lagi" batin Reyna

Reyna memang sudah terbiasa berjalan, bahkan bersama Farah jika uang sakunya habis gadis mungil bermata coklat itu akan berjalan kaki pulang ke rumah, kurang lebih sekitar 30 menit dari sekolah.. dan kini dari kampus lumayan meningkat karen dia menempuh perjalan 1 jam 45 menit...

Ini bukan kali pertamanya jalan kaki pulang ke rumah....

Angkutan umum berhenti didekatnya menawarinya tumpangan

" Dek naik aja" seru sopir angkutan umum

Reyna melambaikan tangannya dan tersenyum "Terimakasih pak, tidak,"

"Naik saja nak, tidak apa-apa tidak usah dibayar" kata Pak Sopir yang membuat hatinya sedikit bimbang,, disatu sisi gadis bermata coklat itu tidak mau menolak kebaikan pak supir, namun disisi lain dia juga tidak enak jika tidak memberi uang

" Tidak usah pak, saya jalan saja" kata reyna dengan suara merendah

"Ya sudah nak, saya jalan dulu" pamit pak supir,, yang dijawab anggukan sopan dan senyum oleh Reyna

Reyna bingung dan bahagia, sebab hari ini ia begitu beruntung rasanya

Dia sampai berpikir kebaikan apa yang telah ia lakukan hingga diberi balasan seperti ini,, benar-benar Tuhan maha penyayang.

"Naik!" Perintah lelaki yang mengendarai motor Nmax berwarna putih

Suara yang tiba-tiba itu sontak membuat Reyna kaget, bagaimana tidak gafis itu begitu larut dalam lamunannya tiba-tiba saja seorang lelaki menyuruhnya naik di motor, apakah lelaki itu akan menculiknya, namun jika benar begitu, pastilah penculik ini rugi besar, yah sebab Reyna bukan dari keluarga berada

"NAIK!" Suara lelaki itu semakin dalam dan mengintimidasi, membuat Reyna yang tengah bergelut dengan batinnya lagi-lagi terkejut..

Dia hanya memandang laki-laki itu, tanpa menjawab gadis mungil itu jalan melewati lelaki itu..

Sintak membuat lelaki itu menancap sedikit gad mengikuti langkah gadis yang tengah memakai totebag berwarna crem"Gw bilang naik!, lu tuli ?"

" Kenapa? " Tanya Reyna

"Pembangkang"

Reyna menatap lelaki itu lekat-lekat, dia tidak memiliki ingatan soal lelaki itu, artinya mereka tidak saling kenal

Namun.. semakin ia menatapnya gadis itu merasa pernah bertemu tapi lupa dimana

"Lu mau gw antar apa nggak ?"

Sontak Reyna menggelengkan kepalanya

"Besok gw antar!" Tegas Farel dengan mata tajamnya

Diantara Cowok DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang