Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
40 chapter End *Ceritanya ringan bgt 😍😍😍
Sang Nian adalah putri tidak sah dari keluarga Sang. Dia pendiam dan tertutup, dan dia tidak pandai berkata-kata. Dia mengikuti Huo Yan sepanjang tahun dan bertindak sebagai pengikut yang paling tidak ada. Sebagai putra bungsu dari keluarga Huo, Huo Yan telah menjalani kehidupan yang lebih tidak terkendali selama lebih dari 20 tahun, tetapi baru-baru ini, dia mengalami masalah kecil. Dia menemukan bahwa pengikut kecilnya Sang Nian tampaknya tertarik padanya. Kebetulan dia minum terlalu banyak anggur hari itu, dan jarang melihat saudaranya yang sibuk, Huo Yan menceritakan masalah manisnya di bawah pengaruh alkohol, "Saudaraku, bagaimana menurutmu jika Sang Nian benar-benar menyukaiku? membawanya pergi untukku?" Huo Yan bercanda dengan Huo Zhen setengah bercanda. Pria yang bersandar di sofa mengangkat matanya, memberikan senyum palsu, dan menjawab dua kata dengan tidak jelas, "Oke." Huo Yan tiba-tiba tersenyum, "Jangan menggodaku, saudaraku, Dia bukan tipemu." Sang Nian di luar pintu tidak mendengarkan lagi, dan pergi diam-diam seperti ketika dia datang. Huo Zhen meletakkan gelas anggur dan berbisik, “Bagaimana kamu tahu bahwa aku tidak menyukainya?” Huo Yan segera sadar, tidak dapat berbicara. Namun tak dapat disangkal bahwa untuk sesaat, dia merasakan kegembiraan rahasia di hatinya, dan saudara lelakinya, putra langit yang bangga, tidak mau melewatkan waktu. Objek naksir Sang Nian adalah dia. Kemudian, ketika keluarga Sang ingin menikahi putri haram ini dengan seorang lelaki tua yang bercerai yang berusia hampir empat puluh tahun, Huo Yan merasa bahwa dia harus menyelamatkan Sang Nian dari api dan air. Sore itu, sebelum dia sempat menemukan Sang Nian, dia melihat di kebunnya bahwa "kekasih rahasianya" berdiri berjinjit dan mencium saudaranya sendiri! *** Sang Nian telah mengikuti aturan dalam hidupnya, dan hal paling keterlaluan yang telah dia lakukan adalah mencium bibir Huo Zhen saat dia tidur, untuk mengucapkan selamat tinggal pada cintanya akan kematian. Tetapi Sang Nian tidak tahu bahwa apa yang dia pikir berhati-hati sebenarnya adalah langkah demi langkah Huo Zhen. Pemburu telah lama memasang perangkap, menunggu mangsanya memasuki "kandang" selangkah demi selangkah.
