Prolog

9 0 0
                                    

Ribut-ribut yang terjadi di dalam kelas saat jam pelajaran kosong itu biasa, ada yang bersantai sambil membaca buku, ada yang berunding, ada yang ngobrol, atau mungkin bermain game di pojokan bersama yang lain, mabar.

Biasanya yang perempuan akan melakukan sesi curbah, atau curhat ghibah, dengan topik yang berputar tentang kisah asmara masa remaja, berbeda dengan yang laki-laki, memilih untuk menguasai kelas dengan memenuhi seisi ruangan dengan mainan mereka.

Saat semua orang fokus kepada kegiatan mereka masing-masing, sekelompok pemuda ini berkumpul sambil melakukan sebuah permainan ular tangga. Terdengar biasa, namun permainan ini janggal.

"Dari yang gue tau, setiap angka yang timbul, itu takdir kita, kalau lo dapat angka genap, lo bisa jalan, kalo lo dapet angka ganjil, lo harus berhenti, terus terima hukuman dari permainannya."

"Bohong nih, jaman sekarang percayaan sama takhayul."

"Ini beneran, gue ga bohong."

"GURU DATENG WOII!!"

Mereka terpaksa menghentikan aktivitas masing-masing, dan duduk tertib seperti semula.















"Mainkan dadunya, atau kalian mati."

PLAY OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang