🕐

846 73 6
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading...

Choi Nam-ra, lahir dari keluarga sempurna. Dia tumbuh di penuhi cinta dan kasih sayang oleh sekitarnya. Wajar jika hidup Namra jauh dari kekhawatiran akan banyak hal.

Pada akhirnya masalah itu datang, setelah kematian Choi Siwon, Namra mati-matian harus menuruti apapun yang Choi Jinri perintahkan. Jinri berusaha menjadikannya gadis dengan fisik dan otak yang sempurna tanpa celah.

Kenyataan kalau ibunya sekarang adalah seorang single parents dengan karir perfect di dunia bisnis yang sangat di hormati, meyakinkan Namra untuk tidak membuat reputasi sang ibu menjadi rusak sekalipun harus mengorbankan masa remajanya.

Jinri slalu berkata,"harus seperti ini, jangan seperti itu, harus sempurna, harus melakukan ini, jangan membangkang, Mommy tidak mau mendengar kabar bahwa nilaimu turun meski hanya 1 angka belakang," Dan lain sebagainya, yang membuat Namra harus lebih ekstra memenuhi kriteria anak dari pembisnis yang sangat di hormati, dengan sebaik mungkin.

Bahkan Jinri menjadi donatur terbesar di sekolahannya hanya untuk menjadikan Namra ketua kelas 3 tahun full.

Teman? Apa itu teman, ia bahkan di cibir habis-habisan oleh teman sekelas hanya karna ia menjadi ketua kelas lewat jalur uang. Dari hari pertama hingga sekarang mereka tetap tidak mau menerimanya sebagai ketua kelas, dan lebih memilih untuk menganggap wakil ketua kelas sebagai ketua kelas mereka.

Maka dari itu ia lebih memilih untuk acuh dengan belajar terus-menerus tanpa harus repot berteman baik dengan mereka. Yang bahkan status sosialnya masih jauh di bawahnya. Toh ia tidak kekurangan apapun, yang mengharuskan meminta bantuan pada mereka.

Padahal jika di pikir-pikir, hanya Namra di kelas itu yang dapat memenuhi kriteria ketua kelas.

Dan juga ia memiliki 1 rahasia yang hanya ia dan orang itu ketahui, hanya mereka ber-2. Dan itu menjadi satu-satunya hal masa remaja yang ia alami.

 Dan itu menjadi satu-satunya hal masa remaja yang ia alami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata tajam Namra terpaku pada pemuda yang sedang tertidur. Pemuda itu terus menelusup kelipatan tangan yang berada di atas meja, menyembunyikan wajah tampan, yang Namra yakini tidak ada raut tengil khas lelaki itu seperti saat ketahuan berbuat onar lagi oleh guru BK.

"Ada apa Namra, kenapa berhenti?" Sunhwa bertanya heran.

Namra tak menjawab, ia lebih memilih untuk segera kembali ketempat duduknya, sebelum yang lain menyadari arah fokusnya tadi.

"Halo," Sapa Sunhwa seraya menaruh beberapa buku dan sebuah kotak untuk para anak muridnya menitipkan ponsel selama pembelajaran berlangsung.

"Halo," Sapa mereka serentak.

"Serahkan ponsel kalian."

Satu persatu para murid meletakan ponsel mereka pada kotak tersebut. Di rasa sudah tidak ada lagi murid yang maju, ia dengan sembunyi-sembunyi mengeluarkan ponselnya lalu memberi sebuah pesan singkat di grub kelas, membuat beberapa murid yang masih belum ikut mengumpulkan ponsel mengumpat pelan, merutuki diri mereka sendiri mengapa tidak di alihkan ke mode hening sebelum bel berbunyi.

"Aku mendengarnya, serahkan ponsel kalian," Perkataan Sunhwa membuat beberapa murid dengan terpaksa mengumpulkan ponsel mereka.

"Ujian akan di adakan minggu depan, untuk sekarang kalian hanya latihan soal-soal namun ibu yang akan memberi soal itu dan kalian harus mengerjakannya di papan tulis, kalian masing-masing memiliki waktu 4 menit, jika tidak bisa maka kerjakanlah halaman 198 dan kumpulkan besok."

Astaga gadis di hadapannya ini berhasil membuat Suhyeok jatuh cinta berulang kali! Wajah dingin itu menyembunyikan berbagai ekspresi yang untungnya hanya ia yang dapat menikmatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaga gadis di hadapannya ini berhasil membuat Suhyeok jatuh cinta berulang kali! Wajah dingin itu menyembunyikan berbagai ekspresi yang untungnya hanya ia yang dapat menikmatinya.

Suhyeok mendekatkan wajah dan memberikan ciuman lembut di hidung mancung Namra sebelum menjauh dalam perasaan rindu.

Selagi ia waspada orang selain mereka ber-2 tidak akan mengetahuinya.

Apakah mereka kira ia hanya seonggok murid yang bergabung dalam gerombolan perundung tanpa memiliki keistimewaan, tentu saja tidak, lihatlah gadis di hadapannya ini, dialah satu-satunya keistimewaan yang ia miliki juga ia jaga secara diam-diam.

"I miss you," Pernyataan yang slalu ia ungkapkan setiap kali mereka berkesempatan bertemu secara 4 mata.

Tidak ada balasan apapun dari Namra, namun kecupan-kecupan ringan yang gadisnya berikan sudah cukup bagi Suhyeok bahwa Namra juga merasakan apa yang ia rasakan saat ini.

Tidak ada balasan apapun dari Namra, namun kecupan-kecupan ringan yang gadisnya berikan sudah cukup bagi Suhyeok bahwa Namra juga merasakan apa yang ia rasakan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabu 7 september 2022
12:30 siang

𝘽𝘼𝘾𝙆𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang