Happy reading...
"Kurasa aku menyukaimu."
Langkah kaki Suhyeok terhenti. Ini pertama kalinya ada yang berani mengungkapkan perasaan padanya secara terang-terangan. Terlebih lagi dia teman dari sahabat barunya. Cheongsan.
Suhyeok menunduk, memperhatikan Onjo yang kini meraih tangan kananya lalu meletakan name tag dalam genggamannya.
"Ini-"
"ONJO," Perkataan Suhyeok terpotong oleh teriakan Cheongsan, membuat Onjo dengan cepat pergi berlari menghindari teman masa kecilnya itu. Dalam hatinya ia merutuki Cheongsan yang datang di waktu yang tidak tepat.
"Hei, kau dan onjo berpacaran kan?" Tanyanya tepat saat Cheongsan berdiri di hadapannya, seakan ingin bertanya apa yang tadi di bicarakan oleh Onjo.
"Benar kan?" Ia mengulangi lagi saat Cheongsan hanya diam seraya menatapnya.
Dengan ragu Cheongsan menjawab,"ya, benar"
"Kau pikir aku akan mengiyakan, dasar bodoh"
Baru saja Suhyeok membuang nafas lega, perkataan selanjutnya dari Cheongsan dengan nada ceria membuatnya berdecak malas.
"Kenapa?" Cheongsan bertanya melihat raut sahabat barunya tidak seperti biasa.
Suhyeok menggeleng lalu mengantongi diam-diam name tag milik Onjo,"tak apa-apa ayo pergi. Apa menu makan siang hari ini?"
"Ada apa?"
Cheongsan hanya pasrah saat pundaknya di rangkul dengan paksa oleh Suhyeok.
"Aku mau makan tonkatsu."
Menjadi bahan olokan teman sekelasnya, sudah biasa bagi Suhyeok, selagi tidak menurunkan mood, ia santai-santai saja. Toh, meladeni mereka sama sekali bukan pilihan tepat. Ia hanya menimpali dengan terkekeh kecil. Tingkah mereka memang aneh, namun terkadang menghibur.
Teman sekelasnya tidak pernah tau kalau Suhyeok itu budak cintanya Namra, sudah level kronis dan tidak bisa tertolong. Sementara itu mereka masih gemar memasang-masangkan ia dengan Nayeon. Ia tidak peduli, dengan santai mengisi daya untuk kesehatan matanya.
Dalam kepala Suhyeok hanya ada nama Namra yang memonopoli seluruh pikirannya. Namra, Namra, Namra, hanya Namra, selalu Namra, dan akan tetap hanya Namra seorang.
Baru saja hendak mengalihkan atensinya, Namra menoleh, membuat senyuman tipis yang tentu saja di balas dengan sukarela oleh Suhyeok, bahkan lebih lebar berkali-kali lipat.
Sedikit kecewa saat Namra kembali fokus pada buku-buku di hadapan gadis itu, namun tak apa yang terpenting ia telah mendapatkan vitamin mata juga hati yang kini telah menghangat.
Dan itu semua tak lepas dari pandangan Onjo.
"I love you baby, don't leave me!"Namra hanya tersenyum, membalas pelukan hangat yang selalu menjadi pelukan favoritnya.
"Jawab Namra," Ucap Suhyeok menyatukan dahinya dengan Namra.
Namra dapat menatap wajah Suhyeok dengan begitu dekat. Namra tidak munafik, ia begitu nyaman dengan segala perilaku lembut Suhyeok, tatapan teduhnya, dekapannya, semuanya, Namra suka.
"I love you more."
Keduanya kini tenggelam dalam tatapan yang membawa mereka pada kenyamanan. Suhyeok menarik tengkuk Namra, kembali memberikan ciuman pada gadis itu. Lagi. Lagi . Dan lagi.
Untuk kesekian kalinya Namra terbuai dalam permainan Suhyeok yang membuatnya melayang.
Kamis 08 september 2022
7:30 pagi
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘽𝘼𝘾𝙆𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 (Revisi)
Fanfiction𝗕𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗰𝗮𝗿𝗮 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗺𝗯𝘂𝗻𝘆𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗵𝘂𝗯𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗲𝗿𝗷𝗮𝗹𝗶𝗻 𝟮 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻, 𝘀𝗲𝗱𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗿𝗯𝗲𝗱𝗮𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗴𝗮𝗹𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗼𝗹𝗼𝗸 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗺𝗲�...