Awal Mula Kehancuran

6 2 0
                                    

Anne memeluk sebuah boneka di dalam kamarnya. Tertidur dengan lelap, wajah cantiknya terlihat damai saat tertidur.

Tap Tap Tap

Seorang lelaki berjalan mendekati ranjang berukuran sedang itu, lalu duduk di tepinya. Menatap wajah damai yang kini begitu lelap. Tangan besarnya terulur menyeka surai halus Anne yang menutupi wajah mungilnya.

"Eugh" eluh Anne yang terganggu tidurnya. Gadis kecil itu mengerjap pelan, melihat sang papa di sampingnya.

"Anne tidur lagi. Maaf jadi membangunkan Anne" ujar pria itu membawa tubuh kecil Anne dalam pelukannya yang hangat, lalu menepuk nepuk pelan agar Anne kembali tidur.

Gadis kecil itu menurut dan memejamkan kembali matanya, membenamkan wajahnya pada dada bidang sang papah.

Dengan lembut tangan besar itu membelai kepala Anne lalu meninggalkan sebuah kecupan disana.  Kemudian menyelimuti Anne dengan pelan, takut mengganggunya lagi.

Anne remaja terlihat cantik dengan seragam sekolahnya. Berjalan riang menuju ruang makan untuk sarapan sembari menenteng tas sekolahnya. Papa dan kakaknya sudah menunggu di ruang makan. Anne duduk di kursi lalu menyantap sarapan yang sudah di siapkan.

"cepat sarapan Anne ini udah siang, kakakmu ada ujian hari ini" ujar nyonya Aila dengan menuang susu ke gelas Anne. Dengan cepat Anne menyantap sarapannya.

Raya yang sudah selesai menghabiskan sarapannya segera menyusul sang papa menuju mobil. Sementara Anne cepat cepat meneguk habis susunya lalu menyambar roti tawar yang tersisa.

"mama kami berangkat" seru Anne yang langsung menerobos masuk mobil duluan.

"Anne!" kesal Raya marah karena Anne menabraknya.

"Maaf" Raya terlihat menahan kesal melihat adik satu satunya yang menyebalkan.

Saat jam pulang sekolah seperti biasa, Anne di jemput sang papa. Raya yang sedang ujian sudah pulang lebih awal sehingga tidak bersama mereka. Anne menatap papanya bertanya ketika mobil berjalan bukan di jalur pulang.

"Kita mampir dulu ya, papa ada urusan" jelas tuan Moon, dan Anne hanya mengangguk sebagai jawaban. Anne menunggu didalam mobil selama papa menemui urusanya. Remaja cantik itu fokus pada ponsel di tanganya untuk menstalking oppa oppa korea.

Ddrrtt ddrrttt ddrrtt

Pandangan Anne beralih ketika ponsel papanya bergetar. Anne mendekatkan tubuhnya agar bisa melihat ponsel sang papa yang menyala.

Alisnya berkerut saat membaca pesan yang terdapat di layar ponsel itu. Setelah beberapa detik ponselnya kembali bergetar.

Tak lama tuan Moon kembali, lalu Anne langsung kembali menyandarkan tubuhnya dan kembali fokus pada ponselnya.

Anne menatap wajah sang papa di depannya yang tengah membelakangi nya dengan wajah datar. Bisa Anne lihat sang papa yang terlihat fokus mengetik sesuatu di sana.

Wajah datar Anne berubah dingin seketika, lalu kembali fokus pada ponselnya. Dengan fikiran yang fokus memikirkan sesuatu.

'Aku bukan tidak tahu. Aku hanya pura pura tidak tahu'

Setelah Anne sempat melihat seseorang mengirim pesan mesra pada papanya, hal itu kemudian berulang berkali kali. Meski tuan Moon terlihat sembunyi sembunyi saat menghubungi wanita itu.

Sejak pertengkaran yang Anne dan Raya dengar rumah itu kini terlihat ramai dengan pertengkaran papa dan mamanya. Meski tidak sampai keluar, namun setidaknya suara pertengkaran itu cukup kuat untuk di dengar dari kamar Anne.

Pertengkaran itu menjadi awal dari pertengkaran selanjutnya, menjadi pembongkar dari rahasia kedua orang tuanya. Serta menjadi perpecahan keluarganya. Menjadi alasan kuat matinya hati Anne.

Hingga suatu kali, Anne yang jengah dengan kepura puraan semua orang mengungkapkan langsung apa yang dia ketahui. Membuat sang papa dan mama diam, dan Raya hanya menunduk menyesal. Apa yg coba mereka tutupi tidak akan selamanya bisa di tutupi. Suatu saat pasti akan terbongkar.

Kini Anne yang penurut, santun, lemah, lembut, dan periang berubah menjadi Anne yang berbeda. Sejak saat Anne tau semua orang tidak benar benar jujur padanya, tidak tulus menyayanginya. Sejak dimana Anne tau papa bukan laki laki baik, mama dan kakak yang tidak tulus seratus persen.

Semuanya telah merubah Anne, menghancurkan kepercayaan Anne, menghancurkan kebanggaan Anne, menghancurkan hidup Anne, serta menghancurkan mimpi Anne. Dan membuat Anne memiliki hati yang mati.

"Mereka tidak akan perduli tentang apa yang aku rasakan. Mereka hanya perduli tentang apa yang mereka rasakan"

"Tidak ada keinginan. Hanya ada sebuah harapan. Dan itu hanya akan menjadi mimpi, ketika kamu hanya punya hak untuk menginginkannya"

"Percaya, dan teruslah genggam tanganmu sendiri. Meski terlihat bodoh. Setidaknya kamu tidak akan di khianati, dan di hempaskan".

"Orang mengatakan aku tidak pengertian dan tidak perasa. Lalu bagaimana dengan apa yang aku rasakan selama ini? "

"Aku hanya ingin. Hari ini hatiku mati untuk mengerti, lalu pergi untuk mencari kebebasan hati. Tanpa perlu sakit hati"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALONE TO BE STRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang