1

421 93 12
                                    

Beberapa bulan kemudian...





Hari-hari yang Yibo jalani terasa hampa semenjak kepergian xiao zhan tak ada lagi penyemangatnya untuk melanjutkan hidup.

Bright terus memperhatikan Yibo yang duduk diam memandangi figura foto xiao zhan, memang sejak kematian xiao zhan temannya itu berubah jadi sangat pendiam, bicarapun hanya seperlunya.

"Yibo!" Panggil bright.

Yibo melirik bright sekilas lalu kembali memandangi foto xiao zhan yang tengah tersenyum bahagia bersamanya, rasanya ia tak pernah rela kalau xiao zhan kini telah pergi meninggalkannya.

"Wang Yibo! Sampai kapan kau akan begini?" Bright bukan tak mengerti perasaan Yibo hanya saja waktu terus berjalan dan seharusnya Yibo bisa merelakan xiao zhan.

Yibo langsung memasukan figura itu ke dalam laci meja kerjanya.

"Apa kau sudah menemukan petunjuk nya?" Tanya Yibo setelahnya.

"Polisi sudah mengeluarkan pernyataan kalau kecelakaan yang kau alami adalah murni kecelakaan biasa, tidak ada bukti bahkan petunjuk pun tak ada." Jelas bright.

Yibo tak percaya dengan pernyataan polisi, ia yakin seseorang sudah sengaja merusak mobilnya sebelum kecelakaan itu terjadi, kalau tidak, mana mungkin ia dan xiao zhan harus mengalami kecelakaan mengerikan itu.

"Aku tidak percaya!" Sahut Yibo singkat.

"Lalu kau ingin aku tetap melanjutkan penyelidikan kasus itu?" Tanya bright lagi.

Yibo bergumam pelan. "Lakukan saja, jika terus di cari mustahil kita tidak menemukan satupun petunjuknya." Ujarnya dingin.

"Oke, aku akan tetap melanjutkan penyelidikan hanya saja aku harus lebih hati-hati karena kemarin aku lihat Yin He berkunjung ke rumahmu saat kau sibuk dikantor." Bright merasa heran dengan gerak gerik Yin He adik sepupu xiao zhan.

Mendengar nama Yin He kecurigaan Yibo semakin menguat. "Sejak kecelakaan itu dia tidak pernah muncul di depan wajahku, dia hanya berbicara pada pengacaranya tentang aset milik xiao zhan yang sekarang aku pegang."

"Aku pikir dia diam-diam menginginkan harta istrimu." Celetuk bright tak yakin seratus persen.

"Pengacaranya memintaku untuk menyerahkan harta peninggalan xiao zhan yang tentu saja tidak aku dengar, aku tidak mau harta xiao zhan di salah gunakan orang lain, lagi pula aku selalu merasa kalau xiao zhan belum meninggal, aku seolah merasa dia masih hidup dan sedang menungguku." Gumam Yibo yang kembali teringat dengan xiao zhan.


Bright ikut prihatin, sejak kematian xiao zhan Yibo selalu berhalusinasi kalau Zhan masih hidup.

"Semoga saja apa yang kau katakan itu benar kalau xiao zhan masih hidup." Bright juga berharap xiao zhan masih hidup dan kembali bersama mereka hanya saja ia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau xiao zhan telah meninggal dan di makamkan saat itu, bagaimana bisa Yibo berpikir kalau xiao zhan masih hidup. Jika benar xiao zhan masih hidup lalu siapa yang beberapa bulan lalu mereka makamkan sebagai xiao zhan.

Yibo tahu kalau orang-orang di sekitarnya berpikir kalau dirinya tengah berhalusinasi hanya saja firasatnya tentang xiao zhan yang masih hidup begitu kuat.

.

.

.

.

.

Xiao Zhan berdiri di depan sebuah cermin besar di kamarnya, kamar yang selama beberapa bulan ini ia tempati selama pengobatannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R O S E (My Black Revenge)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang