Chapter 2 ( Mesin Waktu )

0 0 0
                                    

Hari perkemahan pun tiba, perkemahan yang diadakan hanya dalam lingkungan sekolah.

Saat Zayn sedang berjalan di area tenda-tenda, ada yang dengan sengaja mengait kaki Zayn sehingga dia pun jatuh tersungkur ketanah.

"Oh maaf ngga sengaja tadi kaki gua kekait sama kaki lu, Ahahahahahahha." Ucap Gilang.

Gilang adalah ketua kelas Zayn sekaligus anggota osis disekolah mereka, karena Zayn malas untuk meladeni Gilang, dia pun langsung berdiri dan pergi meninggalkannya.

"Eitss.. Tunggu bentar." Kerah baju belakang Zayn ditarik Gilang dengan keras sehingga tubuh Zayn pun tertarik kebelakang.

"Dengerin ya, mending lu jauhin Thea, lu ngga usah berharap ya." Bisik Gilang.

"Lu tuh cuman kutu buku." Tambahnya.

Setelah tangan Gilang melepaskan genggamannya, Zayn pun pergi dan masuk kedalam tendanya.

Zayn pun mulai berfikir tentang kejadian tadi, dia harus apa, harus bagaimana.

..............

Saat tengah malam, para Siswa/Siswi yang masih tertidur tiba-tiba dikagetkan dengan suara pengumuman.

"Kepada seluruh anggota perkemahan, diharapkan untuk pergi kelapangan."

"Dalam 5 menit, kalau tidak berada dilapangan akan dihukum."

Para Siswa/Siswi pun bergegas menuju lapangan, dan ternyata dilapangan akan diadakan sebuah acara api unggun.

Saat dilapangan Zayn hanya curi-curi pandangan kepada Thea dan tidak mendengarkan apa kata pembimbingnya.

Acara api unggun pun selesai, para murid pun melanjutkan tidur mereka.

.............

Keesokan harinya para murid melakukan senam pagi, sesuai yang ada dijadwal mereka, dilanjutkan dengan permainan seperti lomba tarik tambang, bakiak, dan lomba lari.

Zayn yang kelelahan pun pergi kekantin dan membeli 2 botol minuman, dan dia meliat Thea yang juga kelelahan dan pergi menemuinya.

"Nih buat lu." Sambil menyodorkan botol minuman kepada Thea.

"Wahhhh.. Makasih ya." Ucap Thea dengan senyuman manis diwajahnya.

Mereka berdua pun duduk bersampingan sambil melihat lomba, Gilang yang melihat itupun menatap Zayn dengan tatapan tajam.

"Awas aja lu ya, Zayn." Ucap Gilang.

............

Perkemahan pun selesai, seluruh Siswa/Siswi pun pulang, dan Zayn mengantarkan Thea pulang kerumah.

Diperjalanan pulang setelah mengantar Thea, Zayn tiba-tiba ditendang seseorang dari samping dan dia pun jatuh ketanah.

Saat membuka helm, ternyata itu Gilang, Zayn yang tidak tahu kenapa dia menendangnya pun mencoba kembali berdiri, namun hal itu dicegah Gilang, Gilang pun kembali menendang tepat diarea perut Zayn yang membuat Zayn merintih kesakitan.

"Udah gua bilang, jauhin Thea, lu jangan bandel dong." Ucap Gilang sambil menarik kerah baju Zayn.

"Lu ada masalah apasi? Gua ada salah sama lu?" sahut Zayn sembari menepis tangan Gilang dari kerah bajunya.

"Masalah? Lu yang jadi masalah, gua gabisa deketin Thea dari awal, itu semha gara-gara lu!!" Teriak Gilang.

"Dia juga selalu nolak ajakan gua untuk gua anterin, dan gua liat dengan mata kepala gua sendiri, dia nolak ajakan gua demi elu doang!!" Lanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Horizon Of LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang