rasanya rumpang, sedih tumpang tindih, kenapa keputusan takdir selalu terasa tajam, menghunus hati dengan belati yang terasah, perih dan sakit sudah tak berasa, pun kebas yang ada, berdenyut sampai ke jiwa, dia pemuda bangsawan oknawe itu ternyata menghianatinya, gadis yang menangis tersedu-sedu itu kini hanya terpojok diruang kamarnya, sempit dan juga gelap, sudah dua jam sejak dia menangisi kekasihnya yang baru saja mengungumkan tanggal pernikahannya dengan gadis yang juga merupakan bangsawan pilihan ibunya, chrysia tersenyum samar, memang terlalu naif baginya untuk berharap lebih pada tuan muda marquis.
"kriettt" (suara pintu terbuka)
''Chrysia berhentilah menangis, cepat turun kebawah dan makan makananmu!" seru nyonya zephyre
"aku tidak akan turun, bereskan saja semuanya ibu, tinggalkan aku sendiri" ibunya pun hanya menghela nafas dan menutup kembali pintu kamarnya, chrysia kemudian berdiri dan berpindah ketempat tidurnya, dengan pakaian yang telah kusut dan rambut yang berantakan, gadis itu pun mulai memejamkan matanya.
langit biru dengan tumpukan gumpalan awan yang menawan, ditambah kicauan burung yang sangat merdu, Chrysia tersentak, dimana dirinya? bukankah baru saja ia memejamkan mata karena lelah menangisi liam kekasihnya, ah ralat mantan kekasihnya, Chrysia yang terbaring dengan balutan kain putih bersih, terlihat simple tapi sangat menawan berbeda dengan gaun yang ia pakai sebelumnya.
"Chrysia" seseorang memanggilnya, chrysia menoleh, seseorang dengan perawakan tinggi, kulit putih bahkan lebih putih dibanding kulitnya, postur wajah yang tegas, apa ini, Chrysia mengernyit menatap laki laki tampan didepannya.
"Kenapa kau tampak bingung begitu, aku bahkan meninggalkanmu hanya sebentar, apa kau marah?" pria itu mengangkat alisnya.
"apa ini" gumamnya, Chrysia masih mencoba berfikir tentang apa yang terjadi padanya.
"Ayo, bangunlah, bibi sudah menyiapkan makanan untuk kita, aku tahu perutmu lapar, bukan begitu sayang" Chrysia tetap diam ditempatnya, pria itu tertawa kecil dan bergumam "bahkan saat kau diam kau terlihat sangat menggemaskan"
Pria itu mengulurkan tangannya, Chrysia pun menyambut tangannya, mencoba untuk mengikuti alur dari tempat dan orang yang bahkan tidak ia kenali.
tangannya terasa hangat dan lembut, pria itu menatapnya dengan lembut dan teduh, "Chrysia kau harus tahu bahwa aku sangat mencintaimu, tetaplah disisiku" tangan kekarnya kini menyelimuti pinggang rampingnya, lagi lagi Chrysia merasa terkejut, gadis itu tersenyum, membalas ucapan pria disampingnya dengan semangat, "Baiklah jika itu maumu, mari kita hidup bersama selamanya"
"Ya, selamanya"
YEAYYYY . . .
Semoga kalian suka ya sama prolognya, gatau tbtb pengin nulis cerita kerjaan, hatiku lagi sakit banget guys, oiya tolong banget jangan plagiat ceritaku, aku aja bikinnya dadakan, awas ajaa ya klo ada yang nyuri.13/09/2022 — LADA
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTYSCALES
FantasyChrysia seorang rakyat biasa yang mencintai pemuda bangsawan di kotanya, sayang sekali kekasihnya menghianatinya karena memilih wanita bangsawan yang dapat memperkuat posisinya, disaat yang sama Chrysia terbawa ke ruang waktu dengan nama dan wajah y...