🌻 Bagian : 4 🌻

5.6K 277 39
                                        

Hallo TB lovers.....

Sok²an banget ya aku pake lovers hehehe gak pp abaikan aja aku cuma bilang kayak gitu buat yg suka sama cerita ini ☺️

Story ini mungkin akan lebih Angst dan bikin kalian emosi dari Story2 yg lain dan ini murni halu ku hasil kegabutan jadi jangan sangkut pautkan ke kehidupan real semua tokoh 🙏

Seperti biasa VOTE & Ramaikan KOMENTAR biar aku nambah semangat buat terus up meski slow dan gak sesering dulu lagi 😂

Satu lagi author sama sekali tidak memaksakan kalian buat baca story ini yg gak kuat bisa baca story yg lain ya ❤ tapi kalo penasaran, Author gak tanggung jawab baca aja oke 😂

Satu lagi author sama sekali tidak memaksakan kalian buat baca story ini yg gak kuat bisa baca story yg lain ya ❤ tapi kalo penasaran, Author gak tanggung jawab baca aja oke 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻 E N J O Y....R E A D I N G 🌻
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tetes demi tetes air mata jatuh dari kedua pipi Gulf. Ia menangis sembari duduk di atas kasur dengan tubuh hanya berbalut selimut tebal. Sejak terbangun dan mengingat apa yang terjadi semalam, Gulf tak henti-hentinya menangis.

Apa yang di lakukan Mew sangat membuat Gulf perlahan takut pada kekasihnya itu. Tak lama saat Gulf sedang menangis pintu kamar pun terbuka lalu, masuklah Mew membawakan roti bakar di piring dan segelas susu putih.

Dengan cepat Gulf langsung menghapus sisa-sisa air mata di pipinya. Mew melihat itu, berjalan mendekat kearah tempat tidur. Setelahnya Mew meletakan roti dan susu tersebut ke atas nakas yang berada di samping kasur.

"Kenapa ? Lo takut sama gue?"Mew bertanya karna melihat raut wajah Gulf seperti orang ketakutan.

Gulf pun membalas dengan gelengan saja kepala yang menunduk ke bawah karena ia tidak berani menatap kearah Mew.

"Kalau nggak takut, kenapa lo nggak berani natap gue dan nggak jawab ucapan gue."tekan Mew.

Tubuh Gulf menjadi gemetar, ia pegang erat selimut yang membalut tubuhnya untuk menahan rasa takut agar Mew tidak mengetahuinya.

Namun Mew tidak sebodoh itu ia tahu betul bahwa Gulf tengah ketakutan saat ini.

"Kan-kana gak takut, cu-cuma...cuma..."

"Cuma apa?"

"Kana cuma kaget Phi. Kaget karna Phi lakuin hal kayak semalam."ujar Gulf setengah berbohong.

"Maaf kalau semalam gue terlalu kasar sama lo. Gue lakuin itu karna gue nggak mau kehilangan lo sekaligus gue benci kalau lo di deketin sama cowok lain selain gue."jelas Mew.

"Tapi Kana berani sumpah Phi, kejadian di kampus itu murni ketidak sengajaan."timpal Gulf lagi.

"Mau sengaja atau enggak, intinya lo udah buat gue cemburu, Kana!"

TOXIC BOYFRIEND [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang