Part1 - ReLang

1.8K 286 46
                                    

ELANG masih sibuk dengan pekerjaannya padahal sudah hampir dua jam Reta datang menunggu Elang karena ingin makan malam bersama. Reta mulai tampak bosan membaca majalah yang sedari tadi hanya di buka tanpa benar-benar di lihatnya.

Reta melirik Elang yang tetap fokus pada pekerjaannya, tadi Elang memintanya menunggu sebentar tapi sebentar yang dimaksud sudah nyaris dua jam. Ini bahkan sudah lewat jam makan malam tapi Elang seolah tidak menyadari keberadaan Reta disana karena terlalu larut dalam pekerjaannya.

Reta menghembuskan napas keras berdiri mendekati Elang. "Abang masih lama? Reta sudah lapar nih" rengeknya.

Elang seperti baru tersadar dengan keberadaan Reta disana. Salah satu sikap Elang yang cukup menyebalkan bagi orang disekitarnya adalah jika sudah larut dalam pekerjaannya dia tidak akan mempedulikan apapun disekitarnya.

"Sorry, aku lupa ada kamu" ucap Elang.

Reta tercengang tak percaya mendengar ucapan Elang, bagaimana bisa kekasihnya itu lupa ada dia disana. Memangnya Reta tidak kasat mata? Lagi pula bukankah tadi Elang sendiri yang menyuruhnya menunggu.

"Jarak sofa dengan meja kerja Abang itu cuma empat langkah, memangnya Reta tembus pandang?! Reta ada di dekat Abang dilupain, apa lagi kalau Reta gak disini" sewotnya.

Elang menarik Reta kepangkuannya. "Maaf Re, kamu tau sendiri kan aku kalau sudah fokus kerja itu gimana"

"Tapi gak sampai melupakan orang disekitar juga dong Bang" protes Reta.

"Aku bukannya sengaja Re, tapi memang sudah kebiasaan sendiri kayak gitu. Pekerjaanku sedang banyak dan harus segera diselesaikan" jelas Elang.

"Kalau memang Abang sibuk banget mending tadi aku gak usah kesini" ucap Reta.

Elang memeluk pinggang Reta erat. "Memangnya gak kangen sama aku?" rayunya.

Reta memalingkan wajahnya kearah lain, masih merasa kesal.

Elang menarik dagu Reta agar menatapnya, dikecupnya bibir gadis itu. "Maaf, jangan ngambek lagi dong. Katanya lapar, kita pergi makan malam sekarang?"

"Sudah jam segini mana ada lagi restoran yang buka" sahut Reta.

"Ada kok, kita bisa makan di restoranku" kata Elang.

"Gak usah Bang, kasihan karyawan Abang sudah jamnya pulang malah disuruh ngeladeni kita" tolak Reta.

Elang menghela napas lelah. "Jadi kamu maunya gimana?"

"Reta mau pulang aja" Reta hendak bangkit dari pangkuan Elang tapi pria itu menahan pinggangnya.

"Re! Aku malas kalau kamu ngambek, bikin aku pusing tau gak?! Aku sudah minta maaf, lagian kenapa gak dari tadi kamu ingatkan aku?" oceh Elang.

"Loh kok jadi Reta yang salah? Reta mana nyangka Abang sampai lupa ada Reta yang duduk empat langkah dari Abang. Abang yang suruh Reta tunggu, kata Abang cuma bentar makanya Reta gak mau nganggu" jawabnya membela diri.

"Oke, semuanya salahku. Please gak usah ngambek, kerjaanku sedang banyak Re, kalau kamu ngambek itu cuma bikin aku gak konsentrasi kerja. Tolong ngertiin aku dong"

"Maaf" ucap Reta akhirnya mengalah, seperti biasanya.

"Ke apartemenku aja, nanti aku masakin" ajak Elang.

"Sudah malam Bang, Reta pulang aja. Lain kali aja kita makan malamnya" tolak Reta.

"Aku maunya malam ini" kata Elang tidak ingin dibantah, dia mematikan laptopnya lalu menarik Reta keluar dari sana.

***

Elang membuatkan spageti untuk makan malam mereka berdua, sebenarnya tadi dalam perjalanan menuju apartemen Elang ada banyak penjual makanan pinggir jalan. Reta sempat mengajak Elang untuk makan nasi goreng di warung tenda yang mereka lewati tapi Elang menolaknya.

ReLangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang