"Ayah...Gendong dede sekali aja"
Ingatan menancap lara menambah duka tak kala tangan nya yang terluka parah dulu enggan menyentuh bocah tersebut kini dengan suka rela sambil berandai, dia dapat berpeluk dikemudian hari dalam suasana yang bahagia dan damai.
Benar bukan ? Manusia tidak pernah tahu diwaktu kapan mereka akan menyesal, kepala batu mengundur kebenaran yang dilain waktu, sampai berjumpa lagi, dan lihat dihari itu akankah bisa diperbaiki ?
Lelaki dengan kaos hitam nya yang kini tak nampak ternoda oleh darah karena warna nya yang terlanjur pekat, pikiran nya yang tak tahu arah nya kemana ? Dia hanya terfokus pada seorang anak berusia 8 tahun yang sudah terkapar lemah "Bilal" tutur nya pelan menyebut nama anak tersebut.
"Bilal hanya punya satu ayah, ayah yang tiap hari ada, bukan lari lalu jauh"
Air mata nya tak dapat terbendung lagi, sampai akhirnya, Arga mengangkat tubuh sang anak, untuk pertama kali nya, jantung nya berdebar, tidak! Bukan karena berat, tentu saja anak itu sangat ringan, namun, kasih sayang yang diharapkan kini bagai api yang tertinggal abu saja.
Waktu terasa begitu lambat, Arga berlari cepat sembari menggendong anak tersebut, ingatan nya menjelajah otomatis membawanya kembali ke masa lalu, menanam benih penyesalan serta dosa yang kehabisan lembaran untuk dicatat nya lagi.
Kejahatan disamping kasih sayang seorang Ayah, persidangan yang membuat Hakim membutuhkan lama waktu nya untuk memutuskan mana yang benar dan salah, rumus nya berantakan hingga tak ada hasil yang di tuai.
Flashback diwaktu sebelum nya, seorang pria berjalan kemudian membuka pintu hingga cahaya mengenai sebuah brankas, langkah nya terhenti dihadapan benda tersebut, mata nya yang tajam melirik kearah beberapa digit angka kemudian memejamkan mata sejenak, mengingat, lalu menekan 5 kode angka tersebut, dan terbuka lah.
Sebuah aset, uang serta emas tidak lupa beberapa berkas penting didalam nya, namun, bukan itu yang dia ambil melainkan kamera perekam digital, tunggu, mengapa hanya sebuah kamera bisa disimpan nya ditempat aman tersebut ?
Tangan nya perlahan membuka kamera itu lalu menonton video didalam nya "You're the best woman as a prostitute"
"DIE!!! dan temuilah Tuhan jika dia memang ada!!!"
Jantung nya berdebar hebat hingga kemudian terjatuhlah kamera tersebut, kedua tangan nya beralih menyentuh kepala nya, merasakan amat sakit yang tak dapat dideskripsikan sebab dan akibat nya.
Korban ataukah pelaku ?
Memang pemain, tapi bukan kah sebuah kisah memiliki sutradaraCinta, harta, dan kehormatan, siapa yang tidak ingin memiliki nya ? Dalang dari kejahatan adalah kesenangan dunia yang ingin digapainya namun tak mampu dan berujung penderitaan yang tiada jalan keluar, tidak ada pahlawan, manusia berlomba untuk menyelamatkan diri sendiri, tidak ada sayang, mereka hanya tertarik lalu pergi.
Akhir dari hidup, hanyalah kematian
Selamat menunggu untuk Mati
THAT'S DADDY
_______________________________________14/09/2022
(Nn.Apsi)