Chapter 02

524 109 16
                                    

Alice memandangi Lisa cukup lama sembari mendengar keluh kesah bos nya ini,sekarang ia tau alasan kenapa Lisa tidak berkonsentrasi bekerja dan alasannya karena gadis itu sempat bertengkar kecil dengan sahabatnya Gillian yang juga di kenali olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alice memandangi Lisa cukup lama sembari mendengar keluh kesah bos nya ini,sekarang ia tau alasan kenapa Lisa tidak berkonsentrasi bekerja dan alasannya karena gadis itu sempat bertengkar kecil dengan sahabatnya Gillian yang juga di kenali olehnya.

"Aku benar-benar bingung,Alice."

Gadis itu mengulum bibirnya. "Ehm,aku setuju dengan perkataan Kak Gill. Semua yang di katakan Kak Gill itu untuk kebaikanmu Kak Lisa,tidak ada seorang sahabat yang mau melihat sahabatnya terus sendiri. Kakak memang butuh pedamping hidup."ujar Alice.

Lisa menundukkan kepalanya. "Semua pria yang mendekatiku tidak menginginkan Elio,aku harus bagaimana?"ucapnya.

Ah,kalau sudah menyangkut Elio sih susah.

Kenapa para pria yang mendekati Lisa tidak bisa menerima bocah kecil penurut seperti Elio?

"Tenanglah Kak,aku yakin di luar sana ada satu pria yang bersedia menerimamu dan juga Elio. Aku yakin tidak lama lagi kalian akan di pertemukan."ujar Alice mencoba menghibur Lisa.

Lisa terkekeh pelan lalu menepuk puncak kepala asisten pribadinya ini. "Kau ini ada-ada saja,lebih kau pulang sekarang karena aku harus pergi menemui Gillian untuk menyelesaikan masalah kami tadi pagi."ucapnya dan langsung mendapat anggukan dari Alice.

Drrtt! Drrtt!

Gillian yang tengah sibuk menarikan jemari-jemarinya di atas keyboard langsung menghentikan aktivitasnya saat merasakan getaran ponselnya,ia meraih ponsel yang di letakkan tak jauh dari jangkaunnya.

Aku ada di bawah.

Bisakah kita bicara sebentar?-Lisa.

Gadis itu menghela nafas panjang lalu menoleh menatap teman sebelahnya. "Aku izin sebentar dulu ya,kalau ada yang mencariku bilang aku ke toilet."ucapnya kemudian beranjak dari duduknya.

Lisa menatap gedung besar yang ada di hadapannya,gedung tinggi milik seorang CEO muda dan perusahaan yang bergerak di bidang industri ini lumayan terkenal,betapa beruntungnya Gillian bisa bekerja sebagai karyawan tetap diperusahaan ini.

"Ada apa?"

Gadis itu mengalihkan pandangannya,tersenyum kearah Gillian yang baru saja menghampirinya. Lisa mengenggam erat kedua tangan sahabatnya ini lalu menunjukkan raut wajah sedihnya.

"Maafkan aku."cicitnya dengan suara pelan.

Gillian memutar bola matanya jengah. "Percuma saja kau minta maaf kalau besok kau akan mengulanginya lagi."celetuknya dengan nada kesal.

Lisa langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak,aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Jadi,maafkan aku ya. Aku tidak bisa hidup tanpamu Gill."ucapnya.

"Tch! Kata-kata mu itu menjijikkan Lisa,aku masih normal."ujar Gillian menepis tangan sahabatnya ini.

Virgin Mom? [ END✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang