part 03

113 22 15
                                    

Hai masih ingat cerita mimin nggak maaf ya mimin jarang up karna kesibukan untuk malam ini mimin akan up ceritanya jangan bosen untuk membaca cerita yang membosankan ini hehehe, mau tanya dong cerita ini membosankan nggak sih buat kalian kalau nggak membosankan komen dong jangan di baca doang hehehhe

Selfi pun menangis ketika mengingat kejadian itu semua karna dia tidak bisa mencegah sang ayah untuk tidak mengusir adiknya

"Kakak kangen sama kamu dek, kamu di mana, apakah kamu juga merindukan kami" kata selfi dalam isakannya, lesti yang mengetahui bahwa selfi menangispun menghadap ke selfi dan meraba muka sang adik dan menghapus air mata sang adik

"Jangan nangis sayang kakak juga merindukan dia, berdoa saja semoga dia baik-baik saja dan kita segera di pertemukan sama dia " kata lesti "udah ayo sekarang kita istirahat besok kan kita ada kuliah pagi jangan sampek kita terlambat'' lanjut lesti dan langsung memeluk sang adik  dan mereka pun tertidur bersama dalam keadaan berpelukan.

#skip di kamar rara
Rara yang berada di kamar london pun sama dia menitipkan air mata sembari mengingat kejadian di mana dia di usir oleh kedua orang taunya

Felseback on

Rara pun pergi dari depan rumasakit menerjang hujan yang deras, tapi karna keadaan yang semakin melemah karna luka di kepalanya akhirnya Rara lun pingsan di pinggir jalan di temani hujan yang deras.

Rara pingsan sangat lama dan akhirnya dia tersadar di sebuah rumah yang mewah tak kalah mewah dengan rumahnya, dia bingung dia berada di rumah siapa dan dia bingung siapa yang menolongnya. Rara pun melihat kamar tersebut dari setiap sudut karna kamar itu tak kalah mewah juga dengan kamar yang ada di rumahnya, karna keasiakan melihat kamar tersungkur dia tak sadar sudah ada tiga orang yang memperhatikan nya

" alhamdulillah nak kamu sudah sadar '' kata seorang lelaki paruh baya yang menolong Rara yang pingsan tadi

"Eh iya om maaf jadi merepotkan om sama tante" kata Rara yang menetralkan ke kagetannya

"Tidak apa-apa sayang yang penting kamu sudah baik saja" kata perempuan paruh baya sepertinya istri dari laki-laki yang bertanya tadi

"Iya tante terimakasih sudah menolong saya" kata Rara dengan ramah dan agak sungkan karna dia tidak mengenal mereka

"Sama-sama, eh iya tante boleh tanya nggak sama adek" kata wanita itu lagi dengan ramah dan senyuman yang manis

"Boleh tante kalau saya bisa menjawab saya bakal jawab" kata Rara

''Udah nggak usah tegang begitu selow aja nak kita nggak bakal apa-apain kamu kok" kata lelaki tadi juga. Rara hanya tersenyum karna gelagat takutnya terbaca oleh kedua orang tua itu

"Iya bener kata suami tante, oh iya tante mau tanya kenapa kamu bisa pingsan di pinggir jalan dan luka di dahi kamu itu kenapa nak" tanya wanita tersebut

"Aku di usir sama ayah Aku tan dan dahi ini luka karna ayah melemparku ke jalan tan, dan mulai sekarang katanya Aku tak boleh mengunakan marga hakim lagi karna aku di angap telah mencelakai kakak pertamaku tan" jelas Rara sambil menyeka air mata yang mengalir dipipi saat menceritakan kemalangan nasibnya

"Ya Allah sunguh tega orang tuamu nak, hanya karna kesalah pahaman sampek kamu di usir, kalau begitu mending kamu tinggal bareng kami saja dan panggil kami dengan sebutan pipo sama mimo saja" kata lelaki paruh baya tadi

"Iya nak kebetulan kami menginginkan anak perempuan, gimana ridwan apakah kamu setuju nak" tanya perempuan tersebut kepada anaknya

"Ridwan setuju ma, pa, jadi nanti ridwan ada temen main, kan selama ini ridwan sendiri jadi kalau ada temen seperti ini kan lebih enak pa, ma" sambut ridwan dengan bahagia

"Oh iya kita belum kenalan ya dari tadi kenalin saya lilis darawangi kamu nanti bisa panggil saya mimo lilis, dan ini suami saya namanya doni putra nanti kamu bisa panggil pipo doni nah yang ini anak saya namanya ridwan nabihaho putra nanti kamu pangil dia abang ridwan atau terserah kamu" kata lilis menjelaskan

"Iya tante.... Eh mimo, terimakasih sudah mau menerima saya, perkenalkan nama saya tiara ramadhani temen-temen saya memanggil saya Rara" kata Rara juga memperkenalkan diri

"Pipo mau nambahin marga kamu ya jadi nama kamu sekarang tiyara ramadhani putra biar satu marga sama kami" kata pipo

"Terimakasih mimo, pipo, bang uwan sudah mau menerima Rara di keluarga kalain, Rara bersyukur di temukan oleh keluarga kalian" kata Rara menangis bahagia, tanpa aba-aba lili, doni dan ridwan pun memeluk Rara dengan kasih sayang

"Udah jangan nangis angap kami keluarga kandungmu ya jangan merasa sendiri" kata ridwan

"Udah jangan nangis sekarang kamu istirahat besok kita berangkat ke London karna pipo harus mengembangkan usaha disana dan kita bakal tinggal di sana entah sampek kapan jadi sekarang kalian istirahat ini juga sudah hampir tengah malam" kata pipo menasehati

"Siap pipo, tapi sebelum berangkat aku mau jenguk kakak ku dulu ya pipo'' kata Rara memohon

" boleh tapi nanti kalau nggak boleh gimana?" tanya mimo

"Udah itu urusan nanti, besok sebelum berangkat kita kesana, pipo kenal sama orang rumasakit kok tenang aja nanti pipo yang hendel" kata pipo menenangkan

"Terimakasih pipo Rara sayang pipo" kata Rara yang memeluk kembali orang tua barunya

"Sayang pipo doang nggak sayang sama abang sama mimo nih" kata ridwan, Rara yang mendengar itu pun langsung melepas pelukan dari ayahnya dan memeluk bergantian ridwan dan mimo. Setahun acara haru dan kebahagiaan mereka pun tidur di kamar masing-masing.

Fesbeck off

"Makasih mimo, pipo udah mau merawat Rara sampek sebesar ini dan sesukses ini, Rara sayang kalian. Kak lesty, kak ceppy tunggu Rara di Indonesia akan ku buat orang -orang yang ngebully kakak sengsara, dan akan ku ribut kalian dari orang tua kita yang telah mengusirku, dan sudah menelantarkan kalian karna pekerjaan dan harta" kata Rara dengan mengebu-gebu. Disela omongan Rara ada orang yang mengetok pintu kamar Rara

"Tok..... Tok.... Tok... " suara pintu di ketuk
"Masuk pintunya nggak di kunci kok" kata Rara dari dalam. Orang yang mengetuk pintu pun masuk kedalam kamar Rara,

"Sayang di depan ada melli sama gunawa" ya yang mengetuk pintu adalah mimo lilis yang memberitahu kan di bawah ada temen Rara dan pacar Rara yang mauengantar Rara ke bandara

"Iya mimo ini udah selesai kok mimo duluan saja setelah ini aku keluar kok" kata Rara kepada mimo

"Ya udah buruan kasihan mereka menunggu nanti kelamaan " kata mimo dan mimo berjalan keluar

"Siap mimo " kata Rara sambil berdiri dan mengikuti mimo dan sekalian membawa barang-barang yang akan di bawa ke Indonesia. Sesampainya di ruang tamu.

Apakah Rara bakal langsung bertemu dengan kakaknya atau tidak tunggu kelanjutan nya jangan sampek lupa votenya yak biar mimin semangat. Maaf pasti di awal ada kata sambutan ya nggak kaya cerbung lain karna itu identik dari miminnya dan di akhir juga ada jadi maaf ya kalau bosen dengan kata sambutannya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KUBERIKAN MATA INI UNTUK KAKAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang