Love and Lust

68 4 0
                                    

"Ya Tuhan.. Cho Kyuhyun!! Kau benar benar ingin membuat ku mati muda hah?? ” dengus Yee-Ahn. Tangannya mengusap dadanya pelan, meredakan rasa kaget itu ketika Kyuhyun datang ke dapur dan memeluk tubuhnya dari belakang dengan erat, membuat Yee-Ahn menjengit kaget karena perlakuannya.

Kyuhyun hanya tersenyum lebar, tidak memerdulikan dengusan istrinya itu. Tangannya masih memeluk Yee-Ahn, malah semakin mengeratkan pelukannya sehingga membuat Yee-Ahn sulit untuk bergerak. Yee-Ahn menghentikan gerakan tangannya yang sedang memotong wortel, menoleh ke belakang tepatnya ke wajah pria yang tak lain adalah suaminya sendiri.

” Lepaskan!! Kau membuat ku kesusahan bergerak dengan lingkaran tangan mu itu. Kau tahu!!” Ia berujar sebal tepat di depan wajah Kyuhyun.

Kyuhyun menggelengkan kepala. Pelukannya semakin ia eratkan.
” Tidak mau, tubuh mu membuatku nyaman, dan tubuh mu membuat ku tak bisa melihat tubuh wanita lain. ” ujarnya manja.

Shin Yee-Ahn hanya terpaku beberapa saat, matanya mengerjap berkali-kali dengan masih menatap suaminya dengan tatapan tak terbaca, ia membalikan tubuhnya hingga berhadapan dengan tubuh atletis suaminya.

Tangan kanannya terulur menuju pipi kiri Kyuhyun, mengelus pipi tirus itu dengan selembut sutra sehingga membuat kedua mata Kyuhyun refleks terpejam, menikmati lembutnya elusan tangan halus Yee-Ahn.

Sentuhan seringan bulu itu mampu membuatnya merasa terbuai.
Yee-Ahn berdeham, melepaskan tangannya dari pipi sang suami membuat Kyuhyun membuka kedua matanya kemudian menatap mata cokelat wanita yang berada di depannya.

"Aku tahu tapi.. Apa kau tahu, aku sedang memotong wortel, kau mau pisau dapur ku ini mengenai salah satu anggota tubuhmu hmmm? ” Yee-Ahn berujar sambil mengacungkan pisau dapur ke hadapan Kyuhyun.

Kyuhyun berdecak. Dengan tidak rela melepaskan lingkaran tangannya di tubuh Yee-Ahn.

” Baiklah, kali ini aku lepaskan.. Maafkan aku memeluk mu di saat kau sedang berkutat dengan alat-alat dapur mu itu”. Tangan pria itu kini sudah tidak lagi melingkari tubuh istrinya, melainkan memasukan kedua tangannya pada saku celana trainingnya.

Yee-Ahn tersenyum hangat sambil menaruh kembali pisau yang ia genggam.

” Lebih baik kau duduk saja atau menonton televisi, sementara itu aku akan menyelesaikan masakan ku, oh ya kau ingin makan apa malam ini? Aku sudah membuat sup iga.”

” Baiklah. Aku tidak akan mengganggu mu lagi sayang. Aku akan menunggu mu di ruang televisi. Dan Buat saja nasi goreng kimchi, tiba tiba saja aku ingin memakan nasi goreng kimchi buatan mu, sudah lama sekali aku tidak memakannya. ”

Kyuhyun menangkup kedua pipi Yee-Ahn, lalu mengecup kening Yee-Ahn lama, ciumannya kini tertuju pada bibir ranum wanita itu yang berwarna merah muda. Dengan hati berdebar Kyuhyun menempelkan bibirnya di bibir istrinya, mengecup berkali kali kemudian melumat bibirnya dengan lembut namun tak menggebu, menyalurkan perasaan hangat yang menjalar dari seluruh jiwanya.

Berdebar, itulah yang dirasakan Yee-Ahn. Jantungnya berpacu dengan cepat setiap Kyuhyun menciumnya. Ini bukan ciuman pertama bahkan mereka sudah sering melakukannya tapi entah mengapa responnya selalu menyenangkan seperti pertama kali melakukannya.

Dengan perasaan membuncah Yee-Ahn membalas ciuman Kyuhyun, melumat bibir bawah pria itu dengan intens sehingga membuat Kyuhyun melenguh pelan. Tak ingin menunggu waktu lama ciuman yang tadinya hanya lumatan biasa, lama kelamaan menjadi lumatan yang menuntut dan menggebu.

Yee-Ahn mulai kehilangan napasnya, napasnya tak sepanjang napas pria itu. Dengan tiba tiba ia melepaskan ciuman yang terasa memabukan tersebut. Menatap Kyuhyun dengan terengah-engah, wajah yang bersemu merah dan mata yang sayu.

UnstoppableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang