Prolog

7 2 0
                                    

happy reading guys
-
-
(◍•ᴗ•◍)

Gresine Matahari Estelle, gadis periang yang kerap kali di sapa dengan Matahari itu kini telah menyelesaikan pendidikannya di sebuah universitas impian dengan gelar cumlaude. Matahari sangat cantik hari ini, dengan menggunakan toga di kepalanya, serta make up tipis namun sangat memperias wajahnya. Dengan senyum yang tak pernah pudar, ia berfoto ria dengan para adik tingkatnya juga teman temannya. Setelah selesai kini seorang pria tua yang bergandengan dengan seorang remaja cantik memanggilnya.

"Matahari," panggil pria tersebut. Mendengar itu, sontak Matahari mencari sosok yang memanggilnya, dari suaranya saja Matahari dapat mengenali siapa yang memanggilnya.

Mata Matahari berbinar, senyumnya semakin melebar, dan juga air matanya tergenang, sosok pelindungnya kini datang untuk menemuinya. "Bapa.....," gumam Matahari setelah melihat keberadaan Ayahnya.

Kemudian keduanya berpelukan untuk melepas segala rasa lelah yang kerap kali mereka rasakan. Seakan keduanya merasa sangat bahagia hari ini.

"Bapa, makasih ya udah berjuang buat hari. Dan hari sangat bahagia punya ayah kaya bapa....., sekarang bapa gausah cape kerja lagi, apalagi hari udah di Terima di perusahaan XXI, perusahaan terbesar di kota ini, dan usaha hari akan terus hari kembangkan, sayang bapa dan sayang adik," ucap hari tersenyum hangat kepada ayah dan adiknya.

"Kak....Aurora bawa hadiah buat kakak," ujar Aurora Olethea. Yaps, Aurora adalah adik dari Matahari.

"Oh ya? Coba kaka liat," saut Matahari.

"Harus kaka simpan dengan baik yaa kak," Aurora memberikan kadonya.

"Ya jelas dong sayang," jawab Matahari dengan mengelus pucuk kepala sang adik.

"Oh iya pa...,temenin hari ke makam mama," cicit Matahari kepada ayahnya.

"Iyaa ayooo!" ajak Vernon (ayah matahari).

(◍•ᴗ•◍)

Ketiganya kini berada di depan makam, yang sangat jelas disitu terlihat nama "Helena binti Orsad wafat pada 21 Agustus 2012". Sambil menaburkan bunga ketiganya menatap naas di depan makam tersebut. Ada banyak luka yang tersirat di hati ketiganya. Ada rasa ingin kembali pada waktu yang bahagia dulu.

Air mata yang Matahari bendung sudah tidak bisa di tahan. Air matanya menetes dengan begitu saja. Bibir Matahari juga mulai bergetar.

"Mama..., sekarang aku udah berhasil. Aku udah lulus di Universitas terbaik dengan gelar cumlaude, dan aku juga udah punya bisnis ma..., aku mau berterima kasih sama doa mama yang terus menyertai aku, dan aku juga berharap mama liat aku di sini," lirih Matahari.

"Mama.., tunggu aku yaa, dan nanti kita akan ketemu lagi, bareng sama bapa dan Aurora. Mama bahagia yaa di sana..., jangan pernah khawatirin kita, karena aku janji bakal jagain bapa dan Aurora. Intinya aku sayang mama..., dan aku harap mama udah ngga sakit lagi di sana," lanjut Matahari seraya menghapus jejak air matanya.

"Mama juga harus tau kalo anak perempuannya ini anak kuat," akhir Matahari seraya terkekeh.

"Hai mama..., Aurora sekarang udah gede tau ma, sekarang Aurora udah kelas 3 Sd, dan kata ka hari, nanti Aurora bakal di sekolahin biar jadi dokter, mama do'ain yaa Aurora jadi dokter, pasti mama seneng kalo liat Aurora jadi dokter, dan pastinya Aurora bakal sembuhin orang orang yang sakit, dan juga ngasih mereka obat gratis buat mereka, aku yakin ma, aku bisa," ucap Aurora.

"Helena, aku sudah berhasil mendidik anak-anak kita, aku berhasil membesarkan dan merawat mereka sendirian, yang kita nantikan sudah tiba,salah satu putri kita sudah dewasa. Dan aku sudah berhasil menyelesaikan pendidikan matahari. Terima kasih sudah menjadi penyemangat aku untuk melanjutkan hidup. Sampai bertemu nanti di kehidupan selanjutnya, kehidupan yang kekal abadi," gumam Vernon.

"Sudah ya sayang, ayo kita pulang. Mama pasti bangga sama kalian. Mama juga butuh doa kalian, bukan cuma nangis kalian, ayo..," ajak Vernon kepada kedua anaknya.

"Iya paa," jawab keduanya serempak.

Ketiganya pun pulang, karena jarak TPU dengan rumahnya tidak terlalu jauh sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai. Setelah sampai, Matahari memilih untuk merebahkan tubuhnya sejenak, sebelum ia mengingat buku diary nya, yang di sana terdapat banyak planning nya.

Matahari duduk dengan membuka buku diary nya, kemudian menyentang pada bagian "Lulus kuliah". Setelah nya ia jadi ingin membaca kembali tulisan yang ia buat sejak kecil hingga sekarang, perjuangan perjuangan yang ia lewati untuk mencapai semua ini.

(◍•ᴗ•◍)

Thank you for reading guyss🥰
I hope we can be friend. so you can follow this:
instagram : dewiistiii_
wattpad : dewinotion
tiktok : thismeisty
twitter : istyyy00

aku masi belum nemu siapa yang bakal jadi visualnya ya guys, so kalo kalian mau kasih saran boleh bangetttt, bisa komen di sini, atau DM boleehhhh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gresine Matahari EstelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang