Sudah 23 tahun aku menyaksikan realita hidupku. Tersaji bak siaran televisi dengan satu siaran. Setiap hari tak bosan-bosannya aku berharap kisah cintaku selalu bahagia sebelum aku memejamkan mata untuk beristirahat tidur, sebelum kisah hidupku bersambung. Takkala aku mempertaruhkan ujung benang merahku pada sebuah aplikasi buatan manusia untuk mempertemukan aku dengan pria spesifikasi pangeran gagah berani yang akan mencintaiku selamanya, seperti dongeng yang sering kita baca saat kita masih anak-anak. Namun dengan begitu bukankah aku seperti robot, berada dibawah kendali, menjadi sampel acak yang akan dipertemukan. Oh yang benar saja. Era sekarang sudah sulit untuk menemukan cinta. Tembok-tembok masalah saja sudah sulit semenjak zaman baheula, jangan berharap semuanya akan mudah dizaman sekarang ataupun gratis.