🦩
Jika aku diberikan kesempatan, mungkin aku lebih berusaha menjadi apa yang kau inginkan, menjadi orang yang kamu dambakan. Disaat aku menaruh hati dan percaya bahwa kau tulus mencintaiku, aku ingin memberikan rasa ini seutuhnya kepadamu. Tapi Tuhan berkehendak lain, karena -nya rasamu telah sirna dan berkata ' sudah terlambat '. Ya, rasamu sudah tidak seperti dulu dan bodohnya aku baru merasakannya. Rasaku terlambat dan rasamu sudah tak ada lagi. Tuhan memang membolak-balikkan hati, tapi mengapa secepat ini? Bahkan belum sempat rasa ini saling melengkapi.