Seorang laki-laki berjalan masuk ke dalam ruang kerja yang di dalam nya terlihat seorang wanita yang sedang fokus menatap layar laptop nya.
Laki-laki itu mendekat dan berdiri di samping wanita itu, ia sedikit membungkukkan tubuhnya untuk mencium pipi wanita yang masih terlihat sibuk dan tidak menggubris kedatangannya.
"Lagi apa?" tanya nya lembut sambil mengelus puncak kepala wanita itu.
"Kamu gak liat?" balas wanita itu jutek, membuat si lelaki tersenyum maklum.
"Yang, kangen.."
Wanita itu mengernyit mendengar ucapan dari mulut lelaki yang kini meletakan dagunya di pundak si wanita.
"Jangan disini, ini kantor!"
"Ayo ngamar!"
"Gila!" ucap wanita itu spontan sedangkan si lelaki hanya tertawa.
"Yaudah, nanti malam jangan lupa ya!" ucap si lelaki sambil pergi meninggalkan wanita yang menatap nya dengan sedikit tersenyum.
"Yang..."
"Ayang..."
"Ayang!"
"Ay____"
Byurrrrrrrrrr....
"Huahh banjir! Banjir! Ban....jir."
Hahahahahaha!
"Wah.. Mimpi apaan lo Panjul! Mimpi yang aneh aneh nih kayak nya!" ucap seorang laki-laki yang berada di hadapan Julius dengan tampang tidak bersalah nya sambil membawa ember yang sudah kosong.
"Ayang ayang pala lo peyang! Makanya Jul punya pacar! Jomblo lo kebawa mimpi tuh kayaknya!" timpal laki-laki bertubuh gempal sambil memakan camilannya.
Keselek aja tuh kelar deh! Gagal kawin baru nyaho lo! Batinnya.
"Mimpi apaan Bro? Kayaknya menghayati banget!" tanya seorang laki-laki yang membawakan Julius air minum.
"Gak, bukan apa apa kok." bantahnya sambil mencoba meminum air putih yang diberikan Ale, tatapannya mengarah ke satu titik.
Ruangan keramat yang di huni atasan keramat.
Bisa-bisanya ia mimpi seperti itu sama bu Abi?!
Setan disini capek nih jangan jangan sama gue, makanya nakutin nya ganti pake mimpi yang paling serem! Ucapnya sambil terus melihat keruangan itu.
Ponsel Julius berdering, menampilkan panggilan dari Frans.
"Ya halo?"
"Halo Wir? Bisa lo ke rs dinas gue?"
"Ada perlu apa emangnya?" tanyanya bingung.
"Reynand baru aja masuk UGD, dia kecelakaan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
JULIUS
Romance"Julius?" Suara terdengar dari arah ruangan keramat milik atasan mereka. Semua seketika hening... Bagaikan ratu di negeri dongeng, sang penguasa tim mereka melantunkan suara merdu nya. Memanggil sang babu yang menjadi musuh abadi nya. "Berapa ka...
