"apa lu "
"apa"
Dua siswa sedang beradu mulut, mereka dipisahkan oleh beberapa siswa yang memegangi keduanya dan didorong menjauh satu sama lain.
"sini maju lu an****"
"ayo, emang gw takut"
Berusaha berontak meski dipegangi oleh siswa lain, untuk maju ke arah lawannya.
"lepasin ba**"
Tiga orang menahan agar mereka terpisah berusaha melerai.
"tahan bim"
Ucap temanya yang mengajak menjauh.
"woi santai santai"
"satu bawa keluar"
"udah udah bro"
Suasana kelas menjadi gaduh karena terjadi keributan di antara dua siswa itu, pelajar lain yang sedang beristirahat menjadi memperhatikan akan kejadian tersebut.
"cepat paggil pa guru"
"ayu panggil guru"
Dua orang siswi dengan cepat keluar kelas menuju ruang guru yang terletak di bangunan depan sekolah.
Ruang guru terdapat banyak meja untuk masing masing guru, dan mereka sedang bersitirahat, dua siswi tiba tiba masuk dengan terburu buru menghadap ke seorang guru di meja barisan depan.
"Pa ada yang berantem"
"siapa?"
"anto dan bimbim"
Pak guru yang sedang duduk di mejanya langsung beranjak dari kursinya.
"dimana mereka"
"di kelas pak"
Dengan berjalan cepat mereka menuju ruang kelas yang ramai, lalu pak guru menghampir dua siswa yang sedang bersitegang dan menarik mereka.
Pak guru membawa mereka berdua keruang bimbingan konseling.
"masuk" perintah guru itu memeganginya keduanya.
Dua siswa itu dengan rasa terpaksa masuk ke ruangan yang di anggap tempat paling menyeramkan di sekolah, sebuah tempat hukuman untuk siswa siswa bermasalah.
Seorang guru perempuan sedang duduk mencatat di ruangan itu, mendengar suara pintu dibuka dari luar, dia melihat ada dua siswa dan satu guru masuk keruanganya.
"ada apa pa?"
Menghentikanya kegiatan mencatatnya."dua anak ini berantem di kelas"
"kalian duduk di situ"
Pa guru menyuruh dua orang itu duduk di dua kursi yang berjarak lalu pak guru mengambil sebuah kursi lagi dan meletaknya di belakang mereka.
Paham akan situasi yang terjadi guru yang juga seorang konselor mulai bertanya.
"Kenapa kalian bertengkar?"
"dia bu yang mukul duluan"
"apa lu yang ganggu"
Dua siswa itu saling menyalahkan lalu pak guru memegangi pundak keduanya dengan tatapan tajam membuat keduanya diam.
Setelah suasana tenang melepaskan tanganya lalu kembali duduk kembali kebelakang di antara keduanya dan siaga mengawasi.
"bimbim"
"iya bu"
Seorang siswa yang memakai kacamata berambut klimis menjawab."kenapa kamu mukul anto duluan"
"tapi dia keterlaluan bu"
"coba jelaskan"
"saya lagi baca komik sama edo, eh dia tiba tiba ngejek ngatain culun"
"awalnya saya biarin bu"
"tapi dia terus terusan ngejek, lalu saya pukul dia"
"oh gitu"
"kamu anto, kenapa kamu melakukan itu"
"bercanda bu"
Jawab siwa yang bertubuh tinggi dengan rambut cepaknya.
"bercanda"
Bu guru mengulangi kata kata anto dengan nada tanya."awalnya bercanda aja bu"
Lanjut anto"bercanda boleh tapi orang yang kamu ajak bercanda jangan sampai tersinggung atau sakit hati"
"bercandaan disebut bercanda jika dua pihak itu saling tertawa bersama"
"kalau ada yang sakit hati bukan bercandaan namanya"
"lalu kenapa kamu mengejek bimbim?"
"ya ya karena dia kaya anak kecil, suka sama kartun"
jawab anto dengan sedikit gelagapan."kalau bimbim suka sama kartun apa masalahnya?"
"e, ka kalau cowok itu kan ngomonginnya basket bu"
"kartun itu buat anak anak, masa masih suka kartun"
"mmm gitu ya"
Guru itu mengalihkan pandandangannya ke arah kanan."kamu bimbim, apa alasan kamu menyukai kartun atau komik"
"karena menarik bu ceritanya dan gambarnya juga bagus"
...
...
Lalu bu guru mengambil sebuah sendok yang terletak di atas meja.
"Kalian liat sendok ini"
Menunjukan sendok itu di tangan kanannya dan dua siswa itu mengangguk.
"ujung sendok ini cembung atau cekung?"
Tanya bu guru pada mereka berdua."cekung"
Mereka menjawab bersamaan.
"kalau ibu bilang ini cembung gimana?"
Mereka berdua sama sama menunjukan wajah bingung.
"Kalian menjawab ujung sendok ini cekung karena kalian berpikir posisinya seperti ini biasanya digunakan untuk menyendok, tapi bila ibu balik sendoknya maka ini jadi cembung"
"sama halnya kalian melihat kartun, satu mengangap itu untuk anak anak dan satunya lagi menganggap bagus dan menarik"
"Setiap orang memiliki pandangannya masing masing"
"Tidak semua orang harus memiliki pandangan yang sama, dan memaksa orang yang punya pandangan berbeda untuk sama dengan kita"
"Disinilah sikap saling menghargai diperlukan"
"anto sekarang kamu tau salah kamu?"
"iya bu"
Anto hanya menundukan kepalanya
"bimbim untuk kamu"
...
"kamu harus sedikit bersabar jangan terlalu reakif, kamu suka kartun itu hak kamu boleh boleh saja, namun jika ada yang menjelek jelekan hobimu, ibu harap tidak perlu dihiraukan, selama itu tidak merugikan orang lain"
"anto kamu harus menghargai apa pendapat orang lain mau itu hobi atau apa yang orang lain sukai"
"Ga ada ruginya kan buat kamu kalau bimbim suka kartu atau komik"
Setelah beberapa lama mereka berdua berada diruangan bk, akhirnya anto dan bimbim keluar ruangan itu dengan memegang sebuah aplop putih di tangan mereka.
YOU ARE READING
synchro
Short Storysebuah cerita tentang sudut pandang mengenai suatu persoalan yang ditanggapi dengan cara yang berbeda beda sesuai presepsinya masing masing. perbedaan itu dipengaruhi banyak faktor hingga membuat sebuah konflik yang terjadi bagaimanakah kisahnya...