1. Prologue

97 7 12
                                    

Perempuan itu terdiam dengan pikirannya yang bertarung hebat memikirkan semua masalah yang ia hadapi, mulai dari pekerjaan yang entah kapan mendapatkan panggilan, sampai memikirkan bagaimana ke depannya hubungan ia dengan kekasihnya yang tak memiliki restu dari sang ibu.

“Capek banget jadi pengangguran,” katanya.

Terhitung sudah hampir sebulan perempuan itu tak memiliki kesibukan bekerja. Pasalnya, di akhir bulan kemarin ia memilih untuk resign dari tempatnya bekerja. Dengan alasan karena semua peraturan tempat ia bekerja merugikan bagi dirinya, dan atasannya yang tidak bisa memanusiakan manusia.

Embusan nafas pun keluar dari mulut perempuan itu, “Apa gua salah ambil keputusan, ya? Seharusnya di tahan aja semuanya, dan emang paling bener lebih capek nganggur dari pada capek kerja.”

Kedua matanya pun menoleh ke layar handphone saat mendapatkan sebuah pesan masuk, lalu tangannya meraih untuk membaca pesan tersebut.

My fullsun :
send picture
Ujaann
Totalnya 5 barang

Perempuan itu segera membalas pesan tersebut, dan tak lupa ia memberikan sebuah kalimat seperti penyemangat.

Setelah membalas pesan tersebut perempuan itu kembali terdiam, lalu teringat dengan kalimat dari mulut ibunya yang berkata akan ada seseorang untuk melamar anak bungsunya. Perempuan itu merasa sangat muak dengan keluarganya, terutama dengan kakak perempuannya yang selalu membuat hidupnya berantakan, dan perjodohan tersebut lah membuat sang ibu tak merestui hubungan ia dengan kekasihnya.

Padahal keduanya sudah berusaha mengumpulkan dana untuk mereka menikah dalam waktu 2 tahun ke depan, kemudian keduanya pun memang saling mencintai satu sama lain. Dan hanya karena ekonomi dari masing-masing keluarga yang membuat keduanya berusaha keras dalam hubungan mereka.

Memang dalam suatu hubungan yang serius pasti ada ujiannya, mulai dari orang ketiga, perasaan salah satunya yang perlahan memudar, jarak yang cukup memisahkan keduanya, tak ada waktu untuk menghabiskan waktu bersama, memiliki iman yang berbeda, bahkan ekonomi pun menjadi sebuah ujian di suatu hubungan.

***




Lee Haechan as Gama Seftian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Haechan as Gama Seftian

Lee Haechan as Gama Seftian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seanna Rahmadani






a/n:
Ini bukan cerita tentang cowok atau cewek yang orang tuanya punya perusahaan besar, masing-masing keduanya dari keluarga sederhana.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear Gama - HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang