* keputusan Mahen dan Keisha
Keisha merasa muak dengan dirinya sendiri, seharusnya sudah lama ia meminta cerai dengan Mahen. Inilah kesalahan yang ia perbuat, ia terlalu berharap banyak dengan Mahen sehingga membuang buang waktu.
Kedua teman Keisha menatap sinis murid baru itu. Sementara Keisha mencoba mengalihkan perhatiannya dengan menonton YouTube.
Mahen melirik Keisha dari tempat duduknya yang jauh dari Keisha. Keisha sama sekali tidak menghiraukan bisikan para murid ataupun penglihatan Mahen yang tertuju kepadanya.
Loli dan Sisil merasa ingin membunuh Mahen dan murid baru. Bisa bisanya,
Ya begitulah kedua teman Keisha.
Nafsu makan Sisil dan Loli berkurang lantaran melihat kelakuan Mahen dan Felisa murid baru tersebut.
"Iya iya lo cantik, lo menang." Gumam Loli sembari memakan baksonya dengan tatapan ingin membunuh.
"Masalahnya di sini adalah, gue gak terima temen gue lo ambil posisinya bangsattttt..." Lanjutnya membuat Keisha menoleh kearah Loli.
Sisil dan berkutik, ia menghabiskan baksonya terlebih dahulu. Ia mulai berangan angan jika saja Felisa tidak datang, pasti hubungan Keisha dan Mahen baik baik saja. Apa karena Felisa, Mahen menjadi berubah? Bisa jadi mereka sudah kenal lama?
"Kei, lo gak mau ngapain gitu?" Tanya Sisil membubarkan lamunan Keisha.
"Apa?"
"Ck, tuh." Sahut Loli melirik Mahen dan Felisa.
"Yaudah sih, hak mereka. Gue juga bisa kali kayak gitu, contohnya sama Ardan." Gumam Keisha sembari tersenyum licik kearah meja Mahen dan Felisa.
"Gue sih setuju."
"Apalagi gue, seru sih."
Sementara Mahen sudah tidak memikirkan Keisha lagi, ia malah menyuapi pasangan barunya itu, Felisa. Memang Felisa cantik, anggun, pintar, putih, mulus, body nya bagus, ramah juga.
Tapi tidak kah Mahen yang sudah lama dengan Keisha itu berperasaan?
"Mereka kenapa sih liatin aku gitu?" Tanya Felisa berbisik kepada Mahen.
"Siapa?"
"Itu, matanya ngeliat aku kayak nggak enak gitu." Tunjuk Felisa kearah meja Keisha dkk.
"Kamu gak buat salah kan?"
"Enggak kok, dari tadi pagi kan aku sama kamu. Kita connect dari wa kan?"
"Iya kamu bener, tenang aja kamu aman sama aku." Ujar Mahen sembari mengelus gemas kepala Felisa membuat beberapa kaum hawa menjerit brutal.
Keisha muak, ia berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan kerumunan kantin. Kedua temannya mengikuti dari belakang, berusaha mengejar Keisha yang berjalan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHENDRA
Teen FictionSemua tidak akan berantakan jika malam itu Mahen tidak mabuk berat. ❗Mengandung bahasa kekerasan dan tingkah kehewanan para tokoh❗ ❗Adegan dan alur cerita tidak untuk di contoh❗ Lebih baik follow dulu g si?. Highest rank #rank 1 mba (17/8/2022) #ran...