Bab 2

119 17 5
                                    

"Seonsaengnim, aku baru saja patah hati".....

Malam itu, Byun Baekhyun menghabiskan malam panjangnya bersama Park Chanyeol dengan segala keluh kesah mengenai dirinya baru saja pah hati, setelah mengetahui jika pria yang bernama Kim Jongin, pria yang selama ini diam - diam ia sukai, ternyata telah memiliki kekasih. Dengan hati yang cukup terluka karena menahan cemburu, Chanyeol menemani pria mungil itu mengoceh semalaman, mengumpat Kim Jongin dan sesekali menangisi pria itu.

Hingga di pagi harinya, ketika Byun Baekhyun membuka kedua matanya yang membengkak karena menangis sepanjang malam. Pria mungil itu dengan perasaan syok menatap pria yang baru saja melamar dirinya tanpa cincin, tanpa sesuatu yang spesial. Hanya dengan satu kalimat yang cukup membuatnya rela melemparkan dirinya begitu saja pada pria itu.

Menikahlah denganku, aku menjamin kau tidak akan pernah merasakan rasa sakit itu lagi dalam hidupmu.

Dan hingga detik ini, tidak ada yang mengetahui hubungan keduanya di universitas itu. Kecuali Oh Sehun, pria yang memang sangat dekat dengan keduanya. Slogan SNU yang menolak tegas scandal antara dosen dan mahasiswi dan mahasiswa membuat keduanya harus rela menyembunyikan statusnya.

" Ck, hanya tadi malam aku tidur larut," bela Baekhyun, ia membuka tutup pelembab itu, berniat mengolesi lingkaran hitam matanya dengan pelembab yang diberikan oleh Sehun.

Tapi Chanyeol mengambil pelembab itu dengan cepat, memutar kursi yang sedang ditempati istrinya dan memaksa wajah Baekhyun menghadap padanya," Jangan mengira aku akan percaya pada omong kosongmu," ucap pria itu tajam. Ia memang selalu tidak menyukai kegiatan malam istrinya. Berlama - lama mendekam di depan laptop dengan jiwa fanboy - nya terhadap para idola - idola favoritnya. Byun Baekhyun selalu tak kenal waktu jika sudah masuk kedalam dunianya. Ia bahkan tak segan - segan untuk tak tidur semalaman di hari libur hanya demi mencari segala informasi mengenai idolanya. Dan hal itu pula yang membuat Chanyeol harus selalu merecoki dirinya. Pria itu mendekati wajah Baekhyun, menatapnya dengan tatapan dingin khas miliknya. " Tutup matamu !" perintahnya.

Baekhyun tersenyum kecil lalu menutup kedua matanya pelan. Membiarkan suaminya melakukan kegiatan yang tadinya ingin ia kerjakan. Baekhyun merasakan permukaan kulit matanya mendingin ketika cream itu menyentuh kulitnya, memberikan sensasi sejuk disana. " Dingin," gumam Baekhyun.

Chanyeol tersenyum kecil, mengolesi pelembab itu pada lingkaran mata istrinya sedikit menguntungkan dirinya. Menguntungkan ia yang dapat berlama - lama menikmati wajah yang beberapa hari ini tak dapat ia nikmati. Pria itu begitu mencintai sosok pria mungil ceroboh ini, mencintainya tanpa alasan dan tidak memperdulikan apa pria mungil itu juga mencintainya atau tidak. Baginya, asalkan dia dapat memiliki Baekhyun itu seutuhnya, maka ia tidak memperdulikan hal apapun lagi.

" Sudah," ucap Chanyeol.
Kedua mata itu terbuka, menampakkan mata coklat yang ia miliki dengan bulu mata lentik tanpa alat bantuan apapun. Mengerjap pelan dan polos saat menemukan wajah tajam namun selalu tampak memikat di hadapannya. Kedua sudut bibirnya terangkat sempurna, saat menemukan senyuman kecil yang terlalu jarang diperlihatkan oleh pria itu.

" Aku merindukanmu," bisik Chanyeol pelan dan lembut.

Baekhyun mengangguk kecil." Aku tahu," ujarnya angkuh.
Pria mungil itu segera menyeruak masuk dalam pelukan Chanyeol, membuat pria itu harus sedikit menunduk untuk sekedar menyamakan tinggi tubuhnya. Ia tetsenyum kecil di balik pelukan istrinya, mengangkat tubuh kecil itu dan menempatkannya diatas meja kerja Oh Sehun agar lebih mudah untuk memeluk istrinya. Dan jika Sehun tahu, mungkin saja ia akan meneriaki mereka melihat apa yang dilakukan suami istri itu di ruangannya.

Baekhyun melepas pelukannya, menatap pria itu dari ujung kaki hingga ujung rambut. Kedua matanya mendadak menyipit menatap pria itu, ia mengacungkan jari telunjuknya di hadapan waJah Chanyeol. " Siapa yang mengizinkanmu untuk memakai kemeja hitam seperti ini, eo? Kau ingin para gadis disini semakin menggilaimu ? ucapnya dengan nada menyindir.

perfect weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang