BAB 9

1K 99 2
                                    

Setelah kepergian vegas dan pete. Mereka melanjutkan makan siang sambil menunggu yang lain.
Sama seperti orang tua anak anak pun selalu ada jadwal kumpul bersama.
Itu sudah di tanamkan oleh orang tua mereka agar saling ngobrol dan cerita agar bila ada masalah apa pun bisa dapat solusi. Dan di tanamkan dalam diri mereka bahwa mereka satu keluarga jadi harus saling bantu.

" syukur lo phi kepergokan sama daddy vegas ma papah pete " goda yin

" biarin weee yang penting dapet restu " ujar phayu

" maka nya kalo pelukan itu liat tempat phi " ledeknya lagi

" kaya lo ga aja sih yin " tegor prem

" aku mah ngga lah " jawab yin enteng

Tanpa yin sadari war sudah ada do belakangnya mendengarkan obrolan mereka.

" ngga dari mana justru kamu tuh yang suka nyosor ga tau tempat " tegur war sambil menjewer kuping yin

" awwww.... ya ampun yang sakit ini. Tega amat yah sama pacar sendiri " ujar yin sambil menoleh ke arah war.

" maaf sengaja " jawab war enteng.

Saat ini war datang ke cafe hanya memgenakan kaos tipis tanpa lengan. Dan juga celana pendek dia atas lutut. Sungguh sexy di mata siapa pum yang melihatnya.
Itu membuat yin sangat kawatir.

" yang astagah kamu keluar rumah pake kaya gini " tanya yin melotot

" iya aku gerah. Lagi panas banget ini cuacanya "

" ga usah ngada ngada kamu yah yang  masak keluar kaya gini. "

" ga apa sekali kali yang ! Yah yah "

" biarin aja ngapa sih yin. Over posesif banget sih yin persis banget kaya daddy " tutur prem

" eh ga bisa yah kak. Ini aset cuma buat gua yah gak rela gua bagi2 ma orang " tutur yin

" iya lah rain juga gak mau bagi2 phi phayu ma orang lain. " jelas rain

" baibon juga mana mau phi khom buat di bagi2 cuma punya adek seorang " tutur baibon menambahkan.

Prem cuma bisa mengehela nafas karena dia lah yang tak memiliki pasanagan.

" gini amat yah nasib jadi jomblo " tutur prem pasrah.

" udahlah kak mending telepon aja sih ! Biar kaka ga jadi obat nyamuk disini !" Ejek yin

" beb bisa gak sih ga usah ledekin kak prem terus ! " ujar war

" nah ini nih calon adek ipar yang baik "

Mereka asyik bercanda hingga akhirnya datang seseorang kearah meja mereka.

" ehemmmm "

" bang boun " ucap war karena memang war yang pertama kali melihat.

Boun berjalan kearah prem secara perlahan. Prem sudah mendadak tidak enak perasaan.

" Mulai brani yah " ucap boun sambil menutup dada prem yang terbuka kancingnya dengan tangannya.

" dari tadi tuh bang. Kaka mau pamer yang mulus bang " adu baibon

" dek ga usah cepu yah. Ntar gue aduin juga nih sama phi khom " ancem prem

" ih bang boun kaka tuh " adu baibon lagi

" jangan ngalihin pembicaraan " ucap boun tegas pada prem

" ga sengaja bang ini ke buka" elak prem

" yakin ga sengaja bener " tanya boun dengan pandangan tajam nya

" iya abang ih masa ga percaya "

" boong bang. Mana ada ga sengaja tapi dari rumah " tutur yin sambil tersenyum puas

" yiiin gak usah ngadi ngadi deh " protes prem

" dari rumah yang ? " tanya boun tegas

" ngga kok bang bener deh "

" bahagianya prahara rumah tangga ini " ledek phayu.

KISAH 4 MAFIA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang