Satu

5.5K 80 2
                                    

#Karina #Taeyong

--------------

"Om.. hhh.."

Gadis itu merintih kala ia jambak rambutnya. Ia tengadahkan, memperlihatkan urat-urat lehernya yang sexy. Taeyong mengerang kala menjilatinya. Leher jenjang itu semakin membakar gairahnya saat gadis itu terlihat kesulitan menelan salivanya.

Pahanya ia renggangkan, membuat kaki jenjang gadis itu menjuntai ke lantai dari tepi sofa, lalu ia menekan miliknya yang keras tepat diparit lembut gadis itu yang kini terasa lembab. Membuat dada kencang keponakannya nampak naik turun akibat dirundung gairah.

"Mmp, ahh.. Om Taeyonghh.."

Karina mendesah erotis dan menggeliat kala bibir Taeyong melumatnya dengan begitu nikmat. Ia menikmati pagutan demi pagutan lelaki itu, sementara tubuhnya resah menanggapi remasan lelaki awal tiga puluhan itu di payudaranya.

"Kamu mau diapakan hari ini, sayang?" bisik serak Taeyong. "Aku ikat ya?" Laki-laki itu mengendus lehernya. Membuat Karina kegelian, namun membuatnya mendamba lebih.

"Apapun, Om.. Ahh..." Karina tak kuasa menjawab sementara lelaki itu menusukkan telunjuknya di lubang kenikmatannya. Kian menggodanya. "Aku milik Om malam ini. Aku ingin Om di dalamku. Boleh aku yang di atas?" erang Karina manja.

Taeyong terkekeh. Karina semakin jalang. Gadis itu akhirnya ketagihan bercinta setelah ia kenalkan pada kenikmatan duniawi. Ia membantu gadis itu bangun dari kukungannya, lalu membawanya dalam pangkuannya, membuat bulatan kembar gadis itu tepat di depan wajahnya.

"Sangat kencang, Karina," puji Taeyong yang membuat pipi Karina semakin meruam kemerah-merahan. Laki-laki itu membuat jilatan sensual di bibirnya, seolah-olah ia sangat haus akan birahi.

Karina menatap seduktif Omnya, ia menyentuh bibir bawah Taeyong yang sedikit bengkak menggairahkan akibat ia gigit saking gemasnya beberapa menit lalu. Melampiaskan kerinduannya setelah istri Taeyong pergi. Ia menelusuri bibir tipis itu dengan telunjuknya, merasakan keseksian pahatan Tuhan itu, lalu menggoda mulut Taeyong dengan menyuruhnya menghisapi jari-jari lentiknya.

"Hisap, sayang," pintanya manja.

"Mm.. Ahh.." Karina mengerang, merasa geli dengan lidah lembut Taeyong. Hisapan demi hisapan itu memancing letupan listrik di perutnya. Membuat sesuatu berkedut di bawah sana, yang mana merembet naik ke puncak dadanya dan membuatnya mengeras.

Karina menatap binal wajah tampan itu. Ia semakin cepat mengeluar masukkan jarinya di mulut Taeyong hingga saliva lelaki itu menetes. Ia pun menyerbunya dengan pagutan bibir yang sensual dan panas. Lidah nakalnya menjelajah bibir lelaki yang sepuluh tahun lebih tua darinya itu.

Taeyong mengimbangi kelihaian Karina berciuman. Tak tinggal diam, ia juga meraba-raba dada sintal itu, lalu menekan-nekan putingnya dengan jempolnya, membuat embusan napas Karina kian kasar. Gadis itu semakin liar dengan membelitkan lidahnya dengan lidah Taeyong.

"Aahh.. Asshh.." Karina mendesah kala Taeyong menurunkan ciumannya ke lehernya, dadanya diremas kuat. Membuat sesuatu yang hangat spontan merembes keluar dari vaginanya. Tubuhnya meliuk kala laki-laki itu memasukkan payudaranya ke mulutnya.

"Enak Om.. Ahh.." Karina membusung membiarkan lelaki itu menyusui dirinya, sementara ia memejamkan matanya menikmati desiran darahnya yang mulai mendidih di ubun-ubunnya. Tubuhnya serasa diperciki aliran listrik yang membuatnya kesetrum nikmat lalu melayang. Kepalanya serasa kesemutan dan nikmat luar biasa.

OH, DADDY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang