22 September 2022
2 tahun yang lalu tepatnya di tahun 2020, dia pernah bilang kepadaku:
"Aku sayang banget sama kamu. Tetap begini, ya. Jangan pernah berubah. Aku gak mau cari orang lain lagi. Aku udah nemu kamu. Kamu adalah sosok yang aku pengen dari selama ini."
Dengan tenang aku menjawabnya,
"Selama kamu tidak berubah, maka tidak akan ada yang berubah. Jika suatu saat aku berubah, tanyakan itu pada dirimu sendiri."
Lalu dia pun menjawab dengan tegas,
"Bagaimana aku bisa berubah, kalau hanya kamu yang aku punya. Aku sangat menyayangimu. Apakah kau tau, aku bahkan menempatkan dirimu di posisi ketiga dari wanita yang aku sayang. Itu setelah ibu dan kakak perempuanku. Jika mereka tidak ada pun, maka kau akan menjadi nomor 1 dalam hidupku."
Aku tersenyum mendengar tutur katanya. Seakan benar, tapi itu juga bohong. 2 tahun berlalu sejak itu dia mulai mempertanyakan sikapku.
"Mengapa kau sudah berubah? Bukankah kau berjanji tidak akan pernah berubah?"
Aku menjawabnya dengan pasti,
"Apa kau tidak ingat? Selama kamu tidak berubah, tidak akan ada yang berubah."
Dan pada akhirnya dia meninggalkanku. Meninggalkan sejuta janji yang pernah dia ucap. Aku memang tidak pernah mempercayainya dari awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Short StoryGak ada apa-apa sih, cuma isi curhatan aku aja haha. Follow ig @lusyrcmwt_