01

1.8K 218 2
                                    

Adik ku itu.....

Seorang gadis kecil berusia 6 tahun berlari riang ke arah ku sambil membawa bungkusan plastik.

" Kak Xiao! Kak Xiao! Kak- ".

Tangan ku menutup mulut (Name) yang terus memanggil namaku padahal aku ada di depannya.

" Aku disini (Name) tak perlu kau panggil terus menerus, berisik" seruku.

Mata bulatnya berkedip lalu kepalanya mengangguk mengerti, aku segera menjauh kan tangan ku dari mulutnya membiarkan (Name) melanjutkan ucapannya.

" Kali ini aku buat Tiger Fish! Cobalah" serunya riang mengeluarkan 1 tusuk Tiger Fish dari dalam bungkusan.

" Huh, kita lihat seberapa buruk hidangan mu kali ini " Ketus ku.

" Ei, yang kali ini pasti berhasil! (Name) jamin " seru nya penuh keyakinan.

Aku mengambil Tiger Fish dari tangannya lalu menggigit perlahan sedikit takut akan rasanya karena hidangan sebelumnya punya rasa yang cukup aneh.

Mata bulatnya berbinar menunggu respon ku yang masih berusaha mencerna rasa makanan itu.

" Asin " keluh ku singkat, merasakan getir di lidah ku.

" Ukh aku masih tak bisa menakar ukuran garamnya, yasudah tak perlu di habiskan " Keluh nya dengan wajah murung.

" Terlambat sudah habis, cobalah lagi " seru ku menyerahkan bekas tusukan tadi.

" Cih katanya masakan ku buruk tapi selalu di habiskan, dasar Tsundere" gumam nya terkekeh melirik ku lalu melarikan diri saat aku bangun dari kursi.

" Huh! Kau tak pernah bisa menghormati Adeptus! " Seru ku setengah berteriak menatap punggungnya yang semakin tak terlihat.

Tengah hari, aku yang sedang fokus membersihkan sisa-sisa darah di pakaian ku terhenti karena kuping ku berdengung mendengar suara (Name).

" Kak sho... "

Suaranya terdengar lirih tak seperti biasanya, aku buru-buru berteleportasi menuju sumber suara nya.

" Astaga, (Name)!? Apa yang terjadi? Siapa yang berani mengurung mu begini" seru ku panik bercampur marah melihat tubuh kecil (Name) meringkuk didalam kurungan.

Tanpa ragu kaki ku melangkah hendak membuka kurungan itu, tak menyadari sebuah jebakan sedang menunggu ku.

Tubuh ku tersentak saat merasa kaki ku terikat Sesuatu, mata ku menatap syok tali yang terikat manis di kaki ku dan detik berikutnya tali itu menarik tubuh ku ke atas, membuat tubuh ku bergelayut terbalik.

" Raksasa nya berhasil di tangkap! Horeeee! " Sorak gembira (Name) keluar dari dalam kurungan di bantu seorang gadis kecil.

3 bocah kecil lainnya mulai keluar dari tempat persembunyian mengelilingi (Name) mengabaikan aku yang terbalik bersedekap dada menatap mereka.

" Hore! Akhirnya kerajaan kita kembali damai, terimakasih Ksatria (Name)! " Sorak gadis lainnya memuji-muji (Name).

Wajah (Name) terlihat penuh kebanggaan, bahkan hidungnya terlihat mengembangkan saking bangga nya, ntah permainan apa yang mereka lakukan sampai melibatkan ku.

Urat-urat wajah ku mengeras menahan kesal, seumur hidup hanya (Name) yang berani melakukan hal seperti ini pada ku.

" Ekhem " dehem ku menghentikan suara sorakan merekan.

Ke 4 teman (Name) menoleh sambil bersembunyi di belakangnya menatap takut kearah ku sedangkan (Name) hanya menampilkan cengiran lebar khas miliknya.

" Lariiii!! Sebelum raksasa nya mengamuk " Jerit (Name) berlari meninggalkan teman-teman nya yang kemudian ikut lari menyusul.

" Hei! Dasar bocah nakal! " Omel ku kesal yang tentu tak di dengar (Name) karena sudah berlari terbirit-birit menjauh.

......Berisik dan nakal sekali, aku yakin dia bocah paling nakal di seluruh Teyvat.

Genshin Impact Brother Series ( Xiao X Readers )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang