❄️ keep holding on - end

556 35 3
                                    

ו••×

Minho kebingungan saat ini. Kekasihnya terus melamun dari dua hari yang lalu, buat dirinya khawatir. Saat ditanya, Jisung akan menjawab bahwa dirinya baik-baik saja.

"Ji kamu makan dulu ya, mau kakak suapin?" Tanya Minho lalu dibalas anggukan oleh si mungil.

Mereka makan dalam diam, buat Minho semakin khawatir dengan kondisi kekasihnya.

"Ji kamu gak apa-apa kan? Atau ada yang sakit?" Tanya Minho hati-hati.

Jisung menatap Minho lalu tersenyum manis. "Jisung gak apa-apa kak, cuma kepikiran aja nanti kalau mau nikah Jisung berdirinya gimana"

Minho yang mendengar itu pun langsung memeluk Jisung. Jadi ini alasan kenapa tunangannya terlihat begitu murung.

"Nanti kakak gendong oke" Jisung mengangguk lalu selesaikan makanannya.

-

Minho baru selesai berbincang dengan salah satu dokter, infus Jisung dilepaskan karena cairan dalam kantung tersebut sudah habis. Kantung infus Jisung akan diberikan beberapa jam lagi dikarenakan stok yang berkurang.

Pemuda Lee itu menatap Jisung yang sedang memainkan jari-jarinya gugup.

"Kak Minho Jisung mau liat salju diluar, boleh?" Tanya lelaki manis itu hati-hati.

"Ji ini udah malam di luar dingin banget, nanti kamu tambah sakit gimana?" Jisung menunduk dengan raut wajah sedih.

"Kan bisa pake jaket tebal..." Mendengar suara memelas Jisung, akhirnya pemuda Lee itu menyerah, lalu memakaikan beberapa lapis jaket ke tubuh Jisung agar tak merasa dingin.

"Udah sini kakak gendong" Minho menggendong Jisung ala bridal style, membawanya keluar balkon kamar yang terdapat sofa empuk.

Jisung duduk dalam pangkuan Minho, ia memeluk hangat tubuh kekasihnya sambil menyandarkan kepala pada dada bidang Minho.

"Dingin hm?" Tanya Minho sambil mengusap pipi hangat Jisung.

Jisung menggeleng lalu menunjuk butiran-butiran salju yang turun dari langit.

"Kak Minho liat! Saljunya indah banget" ucap Jisung antusias.

"Ya indah banget" Minho mengucapkan kata 'indah' sambil menatap Jisung yang kini tersenyum manis.

"Kak Minho tau gak, dulu Jisung berharap banget kalau musim dingin bisa bekuin sakit yang Jisung rasain...

Jisung pengen kayak anak normal lainya, Jisung pengen sekolah kayak biasa, pengen jalan-jalan kemana aja sama kak Minho, tapi Jisung gak bisa" jelasnya dengan pandangan lembut. Pemuda Lee itu merasa sangat bersalah.

"Maafin kakak ini semua salah kakak. Kakak yang udah buat Jisung jadi gini" ucap Minho dengan mata mulai berkaca.

"Ssttt kak Minho jangan nangis, Jisung gak suka liat kak Minho nangis. Ini semua bukan salah kak Minho...

Dari awal pertunganan kita, Jisung udah senang banget dan gak nyesal sama sekali, Jisung percaya kalau kak Minho suatu hari nanti bakal berubah. Dan sekarang, kak Minho berubah jadi orang baik"

Minho yang mendengar itu, semakin menangis. Ia memeluk tubuh mungil kekasihnya dengan erat sambil menggumamkan kata terima kasih.

"Kak Minho sayang sama Jisung gak?" Pemuda Lee itu heran dengan pertanyaan si mungil. Lelaki manis itu terdiam dengan pandangan kosong, sesekali berkedip lambat.

"Kak Minho sayang banget sama Jisung... aku cinta kamu Ji"

Satu kalimat yang berhasil membuat Jisung tertegun. Mata lelaki manis itu berkaca-kaca, entah mengapa ia sangat tersentuh dengan kalimat yang baru saja Minho ucapkan.

Last Winter With You •Minsung•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang