Can Never Blame Me (Versi Bahasa Indonesia)

351 26 3
                                    

Sama seperti hari-hari sebelumnya, setelah jadwal kuliah pada hari itu selesai. Sea akan langsung melangkahkan kakinya menuju salah satu lahan parkir kampus. Langkahnya ringan karena dalam benaknya, ia sudah memikirkan apa saja hal-hal yang akan dilakukannya.

Hal pertama yang mungkin terjadi adalah Sea akan pulang ke rumahnya terlebih dahulu, lalu mandi dan menyantap makan malam. Jika ia masih memiliki tenaga, menghabiskan waktu dengan pergi menuju bar langganannya terdengar menyenangkan.

Namun langkah itu tiba-tiba harus terhenti ketika manik mata miliknya tak sengaja menemukan Jimmy yang sedang bersandar pada kap mesin mobilnya yang terparkir di pelantaran parkiran Falkutas Teknik.

Sosok itu sedang sibuk memainkan ponsel pintar miliknya, sehingga masih belum menyadari keberadaan pihak lain yang berada tak jauh darinya. Jaket workshop berwarna merah marun itu diletakkan oleh Jimmy di sebelahnya. Jika semakin diamati, penampilan sosok itu benar-benar berantakan, terutama dibagian baju serta rambut miliknya. Bahkan terdapat luka lebam di pipi dan di salah satu sudut bibirnya.

Sea kemudian tertawa pelan, otaknya langsung mencoba menemukan alasan yang menyebabkan kondisi orang yang tak jauh darinya tersebut menjadi seperti itu. Alasan yang mungkin ada sedikit campur tangan darinya. Pada akhirnya, ia memilih untuk kembali melanjutkan langkah menuju mobilnya, dan berpura-pura tidak melihat Jimmy yang tampaknya mulai menyadari keberadaannya.

"Wow... Itu sedikit jahat ketika mengabaikan orang yang melakukan semua 'perkerjaan kotor' untukmu." Sapa Jimmy dengan nada sinis saat Sea melewatinya.

Sosok yang ditujukan untuk mendapat sapaan itu, pertama hanya memutar kedua matanya, sebelum merubah eskpresi menjadi seolah-olah bingung dengan maksud dari orang itu, "Memang apa yang aku minta padamu?"

Mendengar balasan itu, pria yang masih duduk di kap mesin tertawa pelan, sedikit muak dengan sikap munafik pihak lainnya. Jimmy bangkit berdiri, melangkahkan kaki menuju Sea yang kini berada di sebelah pintu pengemudi.

"Harus aku jelaskan kepadamu, kah?"

Sea dalam hati sedikit mengutuk kebodohannya yang tadi pagi terlambat bangun sehingga menyebabkan ia kurang beruntung dalam hal mendapatkan lahan parkir yang bagus. Lokasi tempat mobilnya terpakir itu agak terpencil dan jarang dilewati orang-orang. Jika sosok yang dikenal pemarah seantero Falkutas Arsitektur berniat untuk mencari masalah dengan dirinya, ia yakin sampai besok pagi tidak ada satupun orang yang akan bisa membantunya.

Di lain sisi, Jimmy meraih bagian atas jaket workshop berwarna biru dongker milik sosok di hadapannya. Awalnya hanya untuk membersihkan noda debu yang bahkan tidak pernah ada di sana, sebelum dengan perlahan mengeratkan genggamannya pada kerah baju itu. Ia menatap tajam pada orang yang balas memandangnya dengan bosan.

"Kau tahu bahwa aku sangat membenci Tess, bukan? Lalu kenapa kamu tiba-tiba berperan seolah-olah dekat dengannya?! Kalau bukan karena aku tahu kamu juga membencinya. Aku mungkin akan menganggap bahwa kau berniat menarik perhatianku dengan memanfaatkan dirinya."

Mendengar itu, Sea langsung tertawa kecil. Agak sedikit tidak percaya dengan perkataan penuh kepercayaan diri yang dilontarkan orang di hadapannya. "Tunggu. Aku akan memberitahumu sesuatu karena sepertinya kamu tidak menyadarinya."

Pria dengan jaket berwarna biru dongker itu menepis kasar tangan yang menggenggam kerahnya, "Koreksi untuk pernyataanmu sebelumnya, aku itu memanfaatkan kalian berdua."

Jimmy yang sesudah mendengar hal itu, segera mendorong sosok di depannya dengan keras, menyebabkan punggung orang itu berbenturan langsung dengan pintu mobil. "Sialan kau!"

Sea hanya bisa meringis kesakitan, sebelumnya yang ia pikirkan saat jadwal kuliahnya telah selesai adalah bagaimana ia akan bisa menghabiskan sisa hari ini dengan bersantai. Bukannya menghadapi si temperamental asal Falkutas Arsitektur ini. "Sekedar mengingatkan, falkutas kita itu adalah musuh berbuyutan."

Can Never Blame Me || (JimmySea) Jimmy Jitaraphol x Sea Tawinan's FanfictionWhere stories live. Discover now