Buat pembaca baru boleh bantu VOTE PARTNYA💌
JANGAN LUPA KOMEN YA💬
–––•••–––
Anala berjalan perlahan di koridor sekolah yang mengarah ke sudut sekolahnya. Di tangannya terdapat botol aqua yang ia beli di kantin saat bel istirahat telah berbunyi.
Ting! Ting!
Anala merogoh saku roknya mengambil ponsel. Ia menyalakan ponsel itu dan melihat notif siapa yang
mengirimkannya sebuah pesan singkat. Senyumannnya terukir melihat user yang mengirimkannya pesan itu.Aksara;
Cantiknya Aksa di mana?
Aksara;
Kesini, temenin Aksa mainAnala;
Iya tunggu, Ana kesana /send/
Anala tersenyum sebentar, tidak lama ia mulai memasukkan ponselnya lagi kedalam saku rok dan berlari berputar menghampiri Aksara berada.Tak sengaja saat ia melewati lapangan futsal sekolahnya terdengar suara tawa dari laki-laki yang ia kenal dulu sampai sekarang.
“Hahaha, bisa aja bro…” tawa cowok iu seorang pemuda SMA Bakti Jaya yang duduk di pinggir lapangan futsal dengan jersey bertulis angka empat.
Anala menoleh kearah suara tawaam itu, iya menyipitkan matanya. Kemudian, “Kak Sabiru?!” matanya terbelalak, dengan gesit ia berlari meninggalkan koridor itu.
“Kenapa harus ketemu Kak Sabiru sih, Nala…” gumamnya sedikit kesal dalam hati, ia terus berjalan cepat agar tidak bepapasan di jalan.
𝓐𝓷𝓪𝓵𝓪, 𝓓𝓪𝓷 𝓐𝓴𝓼𝓪𝓻𝓪 𝓝𝔂𝓪
17.15
Gandengan itu Anala ayunkan ke depan belakang. Aksara tersenyum melihat tingkah pacarnya yang menggemaskan layaknya anak kecil yang pulang sekolah.
“gimana harinya cantik?” tanya cowok itu menatap dalam mata Anala. “right, aku cukup senang untuk hari ini. Tadi saja aku mendapatkan nilai bagus dan kamu beliin aku eskrim Vanilla dan Stobery.” Jawab cewek itu dengan senang tersenyum kea rah Aksara.
Aksara tertawa kecil sambal mengusap-usap kepala Anala, “semangat terus ya cantik.” Ucapnya dengan lembut.
“Aiai, kapten!” jawabnya lalu hormat di hadapan Aksara membuatnya tertawa geli dan ingin memakannya.
“ayo pulang, udah mau malem.”ajaknya, Anala mengacungkan jempol setuju. “sambil naik motor keliling kota sebentar, nikmatin angin sore sama liat senja.” Seru Anala mengajak cowok itu.
aku hanya mengangguk setuju, “iya iya” jawabku.
“LET’S GO!!”
Mereka pun berjalan bergandengan Bersama dengan seragam identitas mereka yang belum di ganti. Berjalan sembari bergandengan tangan
sangatlah asyik. Suasana sekolah yang sepi, sunyi hanya tinggal dua remaja itu.
“menurutmu cinta pertama mu siapa?” sahur Anala membuka pertanyaan ke Aksara. “Bunda.” Jawabnya, “kedua?” tanya Anala semakin penasaran, “kamu.” Jawab Aksara lalu memancarkan senyumannya.
Anala hanya tertawa geli mendengar jawaban itu. “Aku bertanya, lalu bagaimana sang surya di persatukan oleh bulan? Bahkan saja saat Matahari telah terbit bulan pergi di gantikan dengan langit biru cerah itu, begitupun sebaliknya.” Tanya nya membuat cowok itu berpikir secara cerdas.
“Tuhan menciptakan sebuah gerhana untuk mereka bertemu lagi setelah lamanya menghilang. Dan mereka itu hanya sekedar di pertemukan bukan di satukan untuk selamanya, sama seperti atma manusia pada dasarnya.” Potong lelaki itu membuat ku penasaran dengan lanjutannya.
“hanya sekedar di pertemukan tanpa sengaja bukan untuk di satukan selamanya..” Lanjutnya membuatku diam membeku, termerenung oleh jawaban lelaki itu.
“Aksara mah selalu bener kalo jawab…” lirih Anala lalu tertawa gembira.
perlahan punggung mereka mulai mengecil tertelan oleh jauhnya jarak. Sore-sore ini enaknya bercerita, tertawa, bercanda Bersama menikmati hangatnya teh dan melihat senja di balkon.𝓐𝓷𝓪𝓵𝓪, 𝓓𝓪𝓷 𝓐𝓴𝓼𝓪𝓻𝓪 𝓝𝔂𝓪
Langit sore yang indah dengan warna gradasi campuran biru, merah dan orange itu. Tiupan angin yang menyapaku di kala itu.
Langit seakan mengajakku bermonolog tentang kecantikannya membuat orang lain merasa nyaman. Indah, sangat indah di pandang.
nyanyian burung-burung di sangarnya membuat ku teringat dengan perkataan, “begitu indah kota ini untuk dinikmati seorang diri.” Kata orang dulu.Kota ini memang benar indah dan membuatku mencintainya seakan-akan ia adalah nirwana yang nyaman.
“Ana.” Panggil laki-laki itu menyetir motornya pelan. Anala tak menjawab, ia terkunci dengan sandyakala yang muncul tiba-tiba dan membuatnya lupa akan segala hal, termasuk Aksara, hahaha tidak bercanda.
“Anala.” Panggilnya sekali lagi, sedikit kencang. Cowok itu mempunyai ide berniat menjailinya.Ia sengaja untuk mengerem motornya mendadak membuat Anala itu kaget dan tak sengaja memeluk Aksara.
“Apaan sih?! Aku lagi nikmatin angin loh!” ucapnya sedikit keras membuat para pengendara yang mendengar itu menoleh kearah mereka berdua. Sungguh sangat menggemaskan.𝓐𝓷𝓪𝓵𝓪, 𝓓𝓪𝓷 𝓐𝓴𝓼𝓪𝓻𝓪 𝓝𝔂𝓪
ANALA AJENG KRISTIANI DEWI
AKSARA PRABU RADEN DARMAYATA
KAMU SEDANG MEMBACA
ANALA, DAN AKSARA NYA
Teen Fiction❝Berkali kali Daksa sudah di hancurkan oleh asanya orang tua dan bentala.❞ Dua remaja yang menjadi satu atma karena adanya persamaan dari cerita mereka yang sudah mereka alami selama bertahun - tahun bahkan belasan. Anala, gadis dengan ke randomann...