❝Tintaku mulai menulis hal baru yang tidak sengaja ku jumpai❞
-Anala
SPOILER SEDIKIT
Happy Reading~
“Anala! Turun sarapan."
"Iya bunda sebentar!" Balas cewek itu. Ia dari tadi hanya berdiri di depan cermin kamarnya merapikan seragam abu - abunya yang ia pakai. "Rumit banget sih!" Anala berdecak kesal karena seragamnya tidak rapi - rapi.
"Anala turun sarapannya udah dingin!" Tiga menit cewek itu masih ditempat ia berdiri merapikan seragam, "bentar bun." Jawab Anala.
Anala pun membiarkan seragamnya tidak rapi, dasi yang seharusnya dikerah baju kini terikat di tangan kirinya. Berantakan.
Ia menggendong tas ransel merahnya di bahu kanannya dan keluar membiarkan kamar yang masih berantakan
"Morning, bun." Ucap cewek itu dengan raut wajah yang kurang bersahabat pagi ini. "Morning juga, sayang. Kenapa mukanya jelek gitu?" Tanya wanita paruhbaya berkepala empat itu.
"Nggak apa-apa kok, bun. Cuman bete aja." Jawab anak perempuannya itu dengan lesu. Ia pun menjulurkan tangannya mengambil roti dan susu yang di siapkan di meja makan.
"Anak bunda pagi-pagi udah bete aja, nanti tambah jelek loh." Ucap bunda nya mengajaknya bercanda. "Ah bunda mah." Anala merajuk dengan perkataan yang di ucapkan Dewi–Bunda Anala.
Ia pun sibuk memakan roti dengan rasa yang masih kesal itu, ia meminun susu itu seteguk demi seteguk sehabis roti itu dimakan.
"Pelan-pelan aja kali makannya, nggak ada yang minta juga." Ketus pemuda lelaki dari belakang punggung Anala yang baru saja bangun dari mimpinya.
Suara nya sangat tidak enak di dengan di telinga cewek itu setiap kali mendengarnya dengan ketusan yang ia kasih ke Anala. "Berisik lo bang!" Kesalnya.
"Biarin!"
"Dari pada lo berisik ceriwit mulu, mending lo mandi deh! Bau ketek lo, bau asem!" Cibir Anala mengusir Julio–kakak Anala untuk tidak membuat amarahnya meninggi.
Ia kemudian memutar bola matanya malas dan melanjutkan sarapannya. "Iya bawel." Jawab Julio dengan matanya yang masih setengah merem.
"Makan lo amat sih." Ucap lelaki itu lagi-lagi membuat telinga Anala memerah. "Berisik lo bang, bau ketek lo!" Bentak Anala.
"Mending lo liat jam deh, dari pada makan lo ga habis-habis setahun." Julio memberi tau Anala untuk melihatnya ke arah jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANALA, DAN AKSARA NYA
Teen Fiction❝Berkali kali Daksa sudah di hancurkan oleh asanya orang tua dan bentala.❞ Dua remaja yang menjadi satu atma karena adanya persamaan dari cerita mereka yang sudah mereka alami selama bertahun - tahun bahkan belasan. Anala, gadis dengan ke randomann...