1.

33 1 0
                                    

"Mulai hari ini dan seterusnya, ibu meminta tolong bantuan dek Reki untuk perhatiin Zeo, yah," Pinta Ibu Zeo mengusap lembut kedua pundakku.

"Yaa saling menjagalah kalian, perhatian satu sama lain. Saya tahu mungkin ini berat bagi Reki, tetapi seiring berjalannya waktu kalian akan saling... bisa dibilang akrab satu sama lain, hahaha," Ucap Ayah Zeo

"Apa lagi sekarang kalian statusnya sudah adik kakak," Lanjut Ayah Zeo

"Walaupun badan mu lebih kecil dari Zeo, tapi ibu yakin kalau kamu punya tekad dan semangat hidup yang besar," Ucapnya

Kedua orang tua Zeo yang kini sudah menjadi orangtua angkatku sangatlah baik dan hangat.

Kalian bertanya tentang kedua orang tuaku? Yap mereka masih ada kok, hanya saja kini aku di asuh oleh mereka karna kedua orang tuaku sudah tidak peduli denganku lagi, mereka sudah menjalani hidupnya masing-masing. Entah sekarang mereka berada dimana.

Hubungan papa ku dengan ayah Zeo adalah teman akrab. Dari zaman mereka sekolah sampai sukses seperti sekarang ini mereka selalu bersaingan. Sampai pada saat dimana papa dititik paling bawah dan ayahnya Zeo membantu finansial keluargaku.

Aku hanya tinggal dengan papa. Mama pergi disaat kami dalam keadaan terpuruk. Ayahnya Zeo membuat kesepakatan pada papa jika ia sudah tidak bisa menghidupiku dengan keadaan yang layak maka aku akan diambil oleh ayah Zeo.

Papa selalu memaksaku untuk menjadi laki-laki yang kuat seperti dia.

"Punya anak laki-laki, tapi lemah. MAU JADI BENCONG?!!" Itu adalah ucapannya yang selalu aku ingat.

Aku hanya berfikir, mungkin saat itu ia hanya setres masalah kerjaan, tapi semakin kesini perbuatanya semakin di luar batas. Sampai aku terbiasa dengan beberapa memar ditubuhku.

Sampai Ayah Zeo datang kerumahku lagi dan melihat kondisiku dan papa. Kini aku berakhir dirumah Zeo.

"Kamu akan tahu Zeo itu malaaaasss..-" Ucap ibu di potong oleh Ayah Zeo

"Ahhh sudah-sudah, biar mereka menjalaninya sendiri. Ayo bu, nanti kita ketinggalan kereta," Ucap ayah diakhir sebelum mereka meninggalkanku.

Aku melambaikan tanganku dan memberikan senyuman terbaikku.

BUG.

Sebuah dorongan keras membuatku terkejut dan hampir terjatuh.

"Anak angkat jangan sok keras!" Ucap Zeo dengan wajah datar.

Kemudian ia beranjak menuju kamarnya.

Aku akui ia tampan, putih, tinggi dan memiliki badan yang bagus. Tapi sifatnya yang galak dan angkuh membuatku takut melihatnya.
-
-
-

Vote kalian sangat berarti untuk kelanjutkan cerita ini 🥰👍.

30 Sep 2022

Punch, LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang