chapter 1

2 0 0
                                    

Apa kita memang sangat asing??

- Hero


Happy reading.....


Surya kian memunculkan dirinya tanpa malu. Bahkan burung-burung seolah mendukung dengan siulan-siulan merdunya. Pemilik kamar di sebuah rumah ujung gang mengeram, tidak terima ketika cahaya dari sang surya mengenai wajahnya dan menimbulkan rasa panas setiap detiknya. 

Diteliti lebih lanjut. Jendela kamarnya sudah terbuka lebar, menandakan bahwa seseorang telah memasuki kamarnya dan sengaja membuat cahaya matahari mengenai wajahnya. Geraman itu lama-lama menjadi decakan kesal. Ingatkan dia untuk memindahkan kasurnya ketika bangun. 

Laki-laki itu berusaha mencari selimutnya, membuat kemungkinan bahwa dia masih bisa menutupi wajahnya dengan selimut dan berlanjut tidur. Tangan dan kakinya dia gunakan untuk mencari, meraba sejauh yang bisa dia jangkau dengan matanya yang masih enggan terbuka. Namun sepertinya seseorang yang membuka jendala lebih paham, menyingkirkan selimut itu jauh di sisi kamar lainnya. Terlipat rapi sebagai tanda bahwa selimut itu sudah tidak boleh digunakan. Merasa tidak merasakan kehadiran selimutnya, laki-laki itu kembali mengeram. Dengan terpaksa dia membuka mata. 

Dia bangun perlahan. Dengan kesadaran yang masih berusaha dia kumpulkan, matanya mengedar ke seluruh kamar, dan mendapati selimutnya benar berada di ujung lain sisi kamarnya. Pantas, batinnya.

Matanya kembali menelusuri bagian kamarnya. sedetik kemudian mata itu terpaku pada jam yang terpasang di atas kamarnya. pukul enam tepat. Seketika seluruh kesadarannya terkumpul. Raut mukanya memucat, hari ini hari senin. Sekolah akan dimulai lebih awal karena Upacara. 

"Hero apa kau belum bangun?" suaranya dibalik pintu membuatnya menoleh. Menatap pintu lamat-lamat.

"Sudah yah," jawabnya.

"Segeralah mandi! kau tidak mempunyai niatan untuk terlambat pada hari pertama di sekolah barumu kan?"

Hero menepuk dahinya pelan. Dia melupakan fakta itu, "baik yah."

Langkah kaki terdengar, semakin lama semakin menjauh. Hero membuang nafasnya. Sekolah baru sama saja dengan kehidupan baru. Karena bagaimanapun sekolah adalah sesuatu yang mengambil bagian banyak dalam kehidupan. bukankah dari sana pertemanan terjalin, cita-cita tercipta, dan mungkin saja sebuah mimpi terwujud.


                                                                                                ••●••


Hero datang tepat sebelum bel tanda pembelajaran dimulai. Matanya tidak bisa berhenti menelusuri segala hal yang dia temui dijalan menuju ruang kepala sekolah. Mewah adalah kesan pertama yang Hero dapatkan. Dari mulai bangunannya bahkan tatanan tempatnya. Kesan bersih juga Hero dapatkan begitu melewati setiap bangunan yang ada. Tidak ada sampah, tidak ada barang terlantar, dan bahkan temboknya bersih dari berbagai coretan. Jelas sekolah ini tidak bisa dibandingkan dengan sekolah lamanya. 

Kaki Hero secara otomatis berhenti, ketika matanya menangkap tulisan besar di sebuah pintu besar. 

"Ruang Guru & Kepala Sekolah"

Hero menimang-nimang sejenak, haruskah dia masuk? atau lebih baik dia menunggu disini hingga ada seorang guru yang menyadari kehadirannya. Namun jelas berdiri di depan pintu bukan pilihan yang tepat kan?

"Menghalangi pintu." Seruan dingin itu membuat Hero membalikkan tubuhnya, hanya untuk mendapati wanita cantik yang menatapnya tajam. Jika boleh Hero tebak, mungkin umurnya tidak jauh beda dengan ayahnya. 

Hero menyingkir sebagai reaksi otomatis kemudian menunduk sebagai permintaan maaf. Seruan dingin itu tentunya membuat Hero memilih untuk tetap menunduk sampai wanita itu berlalu begitu saja. Masuk kedalam ruangan tanpa menatap ataupun mempedulikan Hero. Dari sini dia akhirnya menyadari sesuatu. Sebuah kebodohan kenapa dia tidak bertanya tentang kelasnya atau minimal walinya, atau minimal lagi dia bisa bertanya kemana dia seharusnya. 

Pada akhirnya, Hero hanya bisa membuang nafasnya kasar. Dengan tekat, dia mengetuk pintu. Hanya sekali, jika tidak ada yang menjawab atau menemuinya dia akan memilih menunggu dengan duduk diam di kursi panjang yang berada di sampingnya sekarang. Tidak perlu waktu lama untuk membuat pintu itu terbuka. Menampilkan perempuan setengah baya dan memiliki senyum mempesona. 

Perempuan itu membuka pintu lebih lebar, "mencari siapa?"

"Selamat pagi ibu, sebelumnya perkenalkan saya Hero Arsyanendra, murid baru di sekolah ini. Ini hari pertama saya disini dan saya berasal dari SMA 5 GARUDA," jawab Hero diikuti tubuhnya yang menunduk sebentar sebagai tanda hormat.

"oh oke, tunggu sebentar. kamu tunggu saya disini."

Hero mengangguk. Selanjutnya, pintu kembali tertutup. Meninggalkan Hero seorang diri. Angin berdatangan tidak terlalu kencang namun cukup untuk sedikit merusak tatanan rambut Hero. Dia berdecak kesal, menatap matahari yang bersinar tidak seterang tadi. Bukan karena mendung, hanya saya awan berlomba-lomba datang dan menutupinya. Sesekali membuat cahaya itu meredup. Suasana yang sangat sejuk, apalagi jika hal ini terjadi di kota asalnya, Yogyakarta. Hero akan betah menghabiskan waktunya di taman sekolah dengan membaca buku sebagai kegiatannya.

"Ayo Hero ikut saya!" seruan itu membuyarkan lamunan Hero. Tanpa berkata apapun Hero mengekori guru itu, " Ternyata saya wali kelas kamu, saya baru tahu tadi setelah bertanya kepada kepala sekolah. Maafkan saya."

"Bukan masalah yang besar bu," jawab Hero.

Guru itu mengangguk, lalu fokus berjalan. Hero juga memilih diam dan menikmati perjalanan singkatnya. Dia juga sedang berusaha menenangkan hatinya yang mulai berdetak lebih cepat. Oke mungkin itu efek dari rasa nervous Hero yang akan bertemu dengan teman-teman barunya. Atau karena ada sebuah kata dari perkataan wali kelasnya yang membuat hatinya gelisah.

"Oiya, bu kepala sekolah tadi berkata bahwa kamu sudah bertemu dengannya dan berdiam diri di depan pintu lebih dari 10 menit. kenapa tidak langsung mengetuk pintu?"

Kali ini Hero tidak bisa menghalangi detak jantungnya yang 2x lebih cepat. Dia hanya bisa mengeratkan tangannya. Berarti wanita dingin tadi bundanya???


 Anak pertamaku hehehe

Selamat berkenalan dengan Hero dan kisahnya

Kalian bisa banget ngasih kritik dan saran, oiya yang mau kenalan sama aku bisa banget follow twitter aku ya

@.niyphile_





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SuperheroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang