Satu hal yang di ingatnya, laki-laki yang kini tengah menyeka keringat berjalan gontai di tengah tanah lapang yang gersang. Matahari yang bertengger di atas sana seolah tak peduli, panasnya yang terik membakar tenggorokan laki-laki itu. Sesekali tangannya menengadah ke atas sejajar dengan kepalanya, melihat jauh tanah lapang ini dengan harapan ada sesuatu yang bisa menghilangkan dahaganya. Sudah tiga hari berlalu, laki-laki itu berjalan di tengah sambil mengganduli lehernya dengan kameranya.
Laki-laki itu membayangkan dirinya sebelum berada di sini, betapa nikmatnya minuman bersoda yang masuk ke tenggorokannya malam itu. Begitu segar dan sejuk. Kini laki-laki itu menginginkannya, namun sialnya laki-laki itu malah terdampar tanpa sebab di gurun gersang ini. Tak ada satu pun tanaman yang hidup bahkan hewan sekalipun. Laki-laki itu merasa seperti kembali ke zaman purba. Entah siapa yang membawanya kesini, jika ia menemukannya mungkin ia akan menyerangnya habis-habisan.
"Arrggh!" laki-laki itu melempar kameranya sembarangan ke tanah.
netranya menatap nyalang langit biru di atasnya dan teriakan keras pun terdengar. "Kenapa aku bisa di sini!"
Setelah berteriak keras, tubuh laki-laki itu langsung ambruk tak sadarkan diri. Tak lama berselang, sebuah mobil jeep berhenti dan membawa tubuh laki-laki itu ke dalam mobil menuju barat.
***
Suara deburan ombak memecahkan keheningan yang mencekam, meski matahari terik terus membara, namun kesunyian ini terasa mengerikan. Itulah yang dirasakan gadis itu, berjam-jam mengitari pantai tak jua menemukan seseorang yang bisa ditanyanya. Gadis itu sama tak tahu kenapa dirinya berada di tanpa penghuni ini. Hal terakhir yang diingatnya adalah ia menghadiri sebuah pesta bersama teman-temannya. Namun, ketika terbangun dia sudah ada di tempat ini. Sendirian dengan sebuah foto ditangannya.
Tiba-tiba gadis itu mencengkram perutnya, penyakit maagnya kabuh. Gadis itu memiliki penyakit maag akut yang sudah dideritanya sejak lama. Seharusnya ia tidak boleh melewatkan jam makannya. Tetapi, bagaimana ia bisa menemukan makanan di pantai yang sepi penghuni ini?
Berusaha tetap kuat gadis itu tetap berjalan menyusuri pantai siapa tahu ia menemukan tanda-tanda kehidupan. Namun, tak lama berselang lama tubuh gadis itu menyentuh pasir pantai. Tak sadarkan diri. Sebuah mobil jeep melintas memasuki pantai dan berhenti di tempat gadis itu pingsan. Setelahnya, mobil itu pergi menuju utara dan gadis pingsan itu sudah tidak ada di tempatnya.
***
Masih di tempat yang sama, di pinggir . Pria berusia 35 tahun dengan kemeja lusuh dan celana bahan hitam terbaring di atas pasir pantai dengan tubuh yang basah kuyup. Matanya masih terpejam erat sedangkan ombak yang membawanya ke daratan asyik menari-nari menuju bibir pantai. Matahari yang terik membuat kedua mata itu perlahan terbuka dengan tangan kiri ke atas melindungi mata. Pria itu bangkit dari posisinya dengan linglung melihat ke sisi kanan dan kirinya, memandang asing pantai tempat ia terdampar.
Laki-laki itu pun berjalan menyusuri pantai mencari orang yang bisa ia tanya, namun bukan itu yang ia temukan. Laki-laki itu melihat di kejauhan mobil jeep membawa pergi seorang gadis yang pingsan. Ingin rasanya menyelamatkan gadis itu, tetapi kakinya malah berbalik arah dengan sendirinya.
"Apa yang terjadi dengan tubuhku?" ujarnya terkejut sambil memandangi tubuhnya.
Karena pria itu terlalu fokus memandangi tubuhnya, ia tidak melihat batang pohon yang menjulur ke arahnya.
Dug.
Kepala pria itu terbentur cukup keras membuatnya pusing dan berakhir sama seperti gadis itu. Pingsan dan tak sadarkan diri. Tiba-tiba seorang pria berkulit hitam keluar dari hutan pinggir pantai sambil bersiul, mendekati pria yang pingsan itu kemudian membawanya ke dalam mobil jeep yang di dalamnya sudah ada kawan-kawannya.
"Ayo, kita harus cepat!"
***
Hutan yang rimbun dengan pepohonan hijau dan udaranya yang sejuk menjadi penenang sejak di antara kepanikan gadis tomboy itu. kemeja kotak-kotak dan celana berbahan lepis longgar dan topi yang melindungi kepalanya, mencerminkan kepribadiannya. Meski begitu, bahaya tetap mengintainya. Apalagi hutan ini banyak penghuni buas yang tengah mengejarnya sekarang.
Dalam pertaruhan hidup dan matinya, gadis itu tetap berusaha setenang mungkin bersembunyi di balik pohon besar yang rimbun. Mencoba untuk tidak bersuara bahkan bernapas demi menyelamatkan hidupnya. Karena gadis itu tahu bahayanya semakin dekat begitu mendengar suara semak-semak dan auman buas yang mengejarnya. Gadis tomboy itu menahan napasnya bahkan mengigit bibir bawahnya agar tak mengeluarkan lengkingan keras ketakutan. Namun, hal itu tidak berhasil. Lengkingan ketakutan itu tetap keluar memancing bahaya mendekat padanya.
"AAAAAA!!!"
Seekor harimau kelaparan kini melompat ke arahnya dan sudah berdiri di hadapan gadis itu. Kini seluruh tubuh gadis itu bergetar hebat. Gadis tomboy itu sangat ketakutan, membuat tubuhnya kaku tak bisa digerakkan saat harimau itu hendak menerjangnya. Gadis itu sudah tak sadarkan diri lebih dulu dan harimau itu mendadak melayang di tengah udara. Waktu terhenti.
Sebuah mobil jeep datang dan mengangkut gadis tomboy itu ke dalamnya dan menghilang dibalik pohon-pohon menuju pedalaman hutan.
***
Di yang penuh keramaian dan kebisingan mendadak sepi menjadi hal yang mencurigakan bagi laki-laki bertudung satu ini. Laki-laki itu sudah menetap di kota itu kurang lebih seminggu lamanya. Tidak ada jalan keluar, itulah yang dipikirkannya. Seminggu ia di sini, tetapi tak jua menemukan pintu perbatasan kota. Ia hanya berputar-putar saja di kota itu. Aneh.
"Sebenarnya tempat apa ini?" gumamnya dengan tatapan waspada memandang sekeliling kota.
"Kota-kota sunyi yang tak memiliki jiwa," imbuhnya.
Kini kaki-kakinya melangkah menuju sebuah gedung tua yang di dalamnya banyak baju-baju yang bergelantungan. Laki-laki itu merasa bajunya sudah kotor dan ia ingin mengambil sepasang baju untuk dikenakannya hari ini. Namun niatnya terhenti, karena ia melihat ada pergerakan curiga dari salah satu pintu butik baju yang ia datangi. Dengan cepat laki-laki itu bersembunyi dalam balik kumpulan baju.
Dari sana, ia sesekali mengintip pintu yang mencurigakan itu. sayup-sayup terdengar percakapan antara dua atau tiga orang di dalam ruangan itu.
"Kita terlalu lama membiarkannya tahu. Kita harus segera menangkapnya. Jika kita tidak ingin mati sia-sia."
"Bagaimana? Sudah pasti dia curiga dengan tempat ini, pak ..."
"Kalian tenang saja tidak usah khawatir. Dia pasti mau kita bawa."
Setelah mencuri dengar percakapan itu, laki-laki itu segera beranjak pergi. Namun terlambat orang-orang itu sudah keluar dan mencegatnya. Saat ia mencoba melarikan diri dari mereka, mendadak matanya terasa kantuk yang luar biasa. Membuat tubuhnya lemas dan jatuh ke lantai. Entah apa yang membuat tubuhnya seperti itu yang pasti laki-laki itu tahu kepada siapa ia harus menyalahkan semua ini. Ini semua adalah sebuah konspirasi.
***
BERSAMBUNG ...
Terima kasih untuk teman-teman semua yang sudah mampir ke cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini ^^ ...
KAMU SEDANG MEMBACA
RAN AWAY!
Science FictionPrompt :"Kamu terbangun seorang diri di tempat yang luas dan asing setelah semalaman berpesta dengan teman-teman kantor." Blurb : "Semuanya berubah sekali kamu membuka mata" Kisah petualangan Andi dan kawan-kawan yang dipertemukan dalam satu ruang u...