.

1.4K 34 3
                                    

Haii aku bawa cerpen lagi nihhh.

Jangan lupa vote and coment ya

Happy reading!!!!!

Haii perkenalkan namaku Alexander (namakamu) Pahlevi, biasa dipanggil (Namakamu). Aku punya sahabat namanya Bella Graceva Amanda Putri, aku sih biasa Bella. Aku dan Bella kini kelas X

"(Namakamu), nanti kita ke mall yuk. Jalan-jalan gitu," ajak Bella yang membuatku sedikit berfikir

"Aduhh, kayaknya gak bisa deh, Bell. Kan hari ini ka Iqbaal ada latihan basket," jelasku yang membuat Bella mengkerucutkan bibirnya

Iqbaal? Ya, Iqbaal itu kakak kelas aku. Aku mengaguminya, bahkan aku menyukainya. Tapi, dia tak pernah merespon aku. Ya walaupun aku selalu menonton dia sewaktu latihan basket, mengirimi dia surat, sampai memberikan dia minuman sehabis latihan. Diterima sih, tapi gak tau deh dibaca atau gak suratku.

Sudah lama sih aku suka sama kak iqbaal. Ya walupun dia terlihat sangat dingin dan cuek. Tapi aku sangat menyukainya. Aku benar-benar mencintainya.

"Ya ampun, (Namakamu). Lu tuh kenapa sih harus suka sama manusia es kutub. Dia aja gak pernah ngerhargain usaha lu."

Ucapan Bella memang benar..tapi, aku bisa buktiin kalau kak Iqbaal pasti akan berubah untukku. Aku yakin itu.

"Ehh, kayaknya udah mulai deh, Bell. Aku pergi dulu ya," kataku dan langsung pergi. Bella hanya menggelengkan kepalanya

*********

Aku kini telah sampai di lapangan basket. Aku duduk dideretan kursi penonton di pojok atas. Karena, dari sini aku bisa melihat kak Iqbaal dengan jelas.

Aku mulai memperhatikan kak iqbaal yang sedang mendribble bola. Oh my god, kak Iqbaal terlihat sangat tampan dengan keringat yang bercucuran.

Bukan hanya menonton, aku juga memfotonya. Ya, aku selali membawa kamera jika kak Iqbaal sedang berlatih.

Aku telah selesai memfotonya dan sekarang aku sedang melihat-lihat hasilnya. Ya tuhan, kak Iqbaal memang sangat tampan. jadi, wajar saja kalau banyak sekali yang menyukainya.

Selang beberapa menit, kak Iqbaal telah selesai berlatih. Langsung saja aku turun dan berjalan menghampirinya sambil membawa handuk kecil dan botol minuman.

"Kak Iqbaal," panggilku yang membuatnya memberhentikan langkahnya dan menatapku.

Dengan merasa gugup dan malu aku menyerahkan handuk dan botol minumannya. Duhh, aku takut kalau kak Iqbaal tidak menerimanya.

"Ambil dong kak, supaya aku senang. Plisss," batinku menjerit

"Thanks," ucapnya singkat sambil mengambil handuk botol minumannya. Aku tersenyum dan dia langsung pergi.

Oh my god, baru kali ini kak Iqbaal berbicara padaku. Ya, meskipun singkat tapi aku senang banget. Aku makin cinta deh sama kak Iqbaal.

***********

"Oh my god, !ell. Lu tau gak tadi kak Iqbaal ngomong sama gua. Ya ampun gua senang banget," ceritaku pada Bella

Ya aku dan Bella kini tengah berada di kamarku. Tadi aku sempat telfon dia karena aku ingin menceritakan ini semua.

Aku lihat Bella hanya diam. Ia memutar bola matanya kesal mendengar semua ceritaku. Bahkan aku tak memberinya kesempatan untuk berbicara sedikitpun.

Aku terkekeh melihat ekspresinya. Haha, dia sungguh sangat lucu kalau sedang cemberut, dengan pipinya yang cubby. Dia terlihat sangat cantik, tapi cantikkan aku sih.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang