Bagian yang paling kau suka dari lembaran baru mu adalah saat ia menggenggam tangannya erat-erat dengan mata terpejam. Perlahan-lahan ia merapal doa, meminta kesehatanmu pada Tuhannya dengan amat tulus. Iya kan, Lana?
Perihal bagaimana ia membuat salib dan kau mengadahkan tanganmu, sama halnya dengan bacaan "Dengan Nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus" yang menjadi "Bismillah" bagi mu, Lana. Tak masalah, aku merestuinya asal kita meminta hal hal yang meski tak sama tetap serupa.
Kesehatanmu dan kesehatanku, bahagia mu dan bahagia ku.
Sederhana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Lana
Teen FictionPasti sulit bagimu untuk mengingat semua yang telah terjadi. Tapi, Lana. Tidak semua hal dapat kau lupakan begitu saja. Suatu saat kau akan menangis, kau akan sedih, kau akan merasa sakit tanpa tahu mengapa. Itulah serpihan trauma dan luka yang k...