.
.
.
Rio masuk ke area kantin bareng Alvan, dari tadi alvan jalannya nunduk mulu. Toh emang dia peduli? Yang pentingkan makan!
"Rio sini" Alvin lambaikan tangannya ke arah Rio. Disana udah ada beberapa temennya Alvin
"Guys kenalin ini Rio, temen baru gue" Rio cuma salam hangat aja senyum.
"Hai gue jaemin panggil aja jaemin"
Apa bedanya bwang?
"Gue renjun gue renjun" renjun nepis muka jaemin dia heboh banget
"Ya...."
"Gue haechan, si paling eksotis" haechan ngobatin rambutnya. Rio iyain aja udah
"Oh ya gue ambil makanan dulu ya" Rio bangun
"Alvan lo mau makan ga?" lanjut Rio
Alvan yang lagi bengong tersentak dan mengangguk cepat dia ikutin langkah lebar Rio
"Lo ga suka sayur?" tanya rio, jadi mereka makan itu kaya prasmanan gitu.
Alvan geleng pelan "ga enak pait" cicit nya
Nih anak masa makannya nasi sama berbagai macam daging doang si?
"Sayur ini ga pait" Rio taro sedikit sayur capcay di mangkuk kecil alvan
"Kalo lo ga makan sayur gimana mau tumbuh, liat aja lo kan kembar sama Alvin tapi perbedaan kalian jauh banget"
Alvan terdiam, emang bener yang Rio bilang. Bisa di bilang Alvin tingginya 179cm sementara alvan 167cm beda banget mereka berdua. Apalagi alvan ga suka olahraga.
"Di coba aja dulu" Rio kasih jus jeruk ke alvan dan pergi dari hadapan alvan.
Rio balik kemeja nya dan duduk, dia baca doa dan langsung makan tanpa basa basi.
"RIO~~~" Rose dateng sambil rentangin kedua tangannya
Dia langsung peluk Rio dari samping "gimana kelas baru lo?"
"Bagus"
"Serius? Gue kira lo ga suka. Kan anak-anaknya pada bermasalah"
"Heh mulut!" wiliam dateng dan tepuk pelan bibir rose
Enak aja kelas mereka di bilang bermasalah.
"Apa sih will kan bener" rose peluk lengan Rio posesif, yang di peluk malah fokus makan
"Cih, kalo pacaran ga usah di sekolah kali norak banget" ketus William
Rose cuma julurin lidahnya, "biarin, panas lo? Omg! Jangan-jangan lo suka gue!"
"CIH! MIMPI LO"
"HAHAHAHA"
"hah kalian pacaran?" Alvin ngelirik William yang pergi ngejauh
"Engga, Rio sepupu gue hehe" balas rose
Alvan diem-diem senyum dan makan sayur yang baru aja Rio kasih
"Makasih" cicit alvan
.
2 minggu kemudian.
"Jadi tugas ini ibu kasih ke kalian dan kalian harus Berkelompok ya. Minimal 2 orang dan maximal 4 orang dalam satu grup. Catatan nama pulang sekolah langsung kasih ke ibu"
"BAIKK BUU"
misa zunya keluar dan kelas langsung ricuh. William noleh ke temen satu gengnya.
"Anjing lo" umpat William gimana ga ngumpat dia. Temen dia malah satu kelompok sama bangku belakang isinya emang cewe cakep si.
Rio sama alvan ngobrol bareng, mereka satu kelompok emang siapa lagi yang mau sekelompok sama mereka berdua?
Sebenarnya banyak yang mau sekelompok sama Rio, tapi beda sama alvan. Jadi mending Rio sama alvan aja.
Mau ga mau William jalan ke arah bangku Rio "ekhem sorry, gue boleh gabung sekelompok ga?" Rio natap William yang berdiri tegak
"Gimana van?" tanya Rio
Alvan geleng-geleng pelan "terserah kamu"
"Yaudah boleh, besok kerja kelompok di kost gue aja, nanti barang di rundingin lagi"
"Yes!"
"Oke" dengan datar William pergi dari hadapan Rio
"Ga sopan, padahal dia mau sekelompok sama kita" alvan cemberut
Rio cuma ketawa gemes, duhh mirip banget sama bocil di kost yang dulu.
"It's ok" Rio ngucak rambut alvan
Alvan yang malu cuma peluk lengan Rio
KAMU SEDANG MEMBACA
I am a male?!
Fanfictionberawal dari lisa yang kesetrum mejikom. "HWAKKKK?! ANJIR SEJAK KAPAN GUE PUNYA KON-" "WOI INI MAHLUK APA YANG ADA DI MEK-" "HUWAAA MANA ADA TELORNYA DUA BIJI!!!!" "ANJ MANA GEDE BANGET INI HEWAN!!! TOLONG!!!"