Prologue

76 3 2
                                    

Bila kita melihat didalam film, dunia bawah tanah bagaikan suatu dunia yang memiliki banyak hal. Tapi, berbeda dengan apa yang kuhadapi. Proyektor disetiap sudut ruangan, pipa udara dilangit-langit. Tidak lupa juga dengan jendela yang ditutup, bukan hanya dikunci supaya aku tidak bisa kabur, ia benar-benar membuat jendela itu tidak menampilkan apapun dari dunia luar. Dengan keadaanku yang seperti ini, seharusnya aku bersyukur karena masih bisa untuk menikmati pemandangan indah, yang sekalipun palsu. Ia bahkan membuat kamar bawah tanah ini seperti layaknya Royal Garden*.

Meskipun aku seperti sedang diculik, aku pun tidak terlihat seperti sedang disandera oleh penculik yang tidak peduli akan kondisi korbannya. Justru, ia sangat peduli denganku. Jam makan saja ada waktunya dan dia akan sangat marah apabila aku dengan sengaja tidak menyentuh makananku. Ya, dalam waktu 1 bulan tinggal disini, aku sudah berkali-kali berpikir untuk bunuh diri saja.

Tapi tidak, seolah bisa membaca pikiranku, ia merawatku dengan baik. Seolah kembali ke sosok yang diam-diam ku ingin bertemu lagi. Sosoknya yang begitu manis bagaikan kue-kue yang biasa kita lihat ditoko kue. Sosoknya yang menyilaukan bagaikan karakter dari dalam novel. Dia itu... seperti pangeran berkuda putih dicerita dongeng.

Tapi tidak, warna merah yang ada diriku maupun yang ada dikamar ini mengingatkanku bahwa itu tidak mungkin. Dahulu, aku sangat mencintai warna merah. Warna yang sungguh memberi semangat dan penuh hasrat. Tapi, pertemuanku dengannya membuatku membenci warna itu, membuatku berharap dunia ini hanya ada warna putih.

Apabila ditanya apakah aku ingin kembali ke masa dimana aku belum bertemu dengannya, aku akan menjawab iya. Aku ingin memperingati diriku yang naif untuk tidak berurusan dengannya, apapun yang terjadi. Mungkin, bila hal itu bisa terjadi, masa depanku tidak akan seperti ini.

Mungkin aku masih dapat menikmati dunia luar.

Tapi, aku seharusnya tidak mengeluh. Dia tidak bersalah. Karena...

Aku lah yang datang kesini dan setuju dengannya.


*Referensi dari manga(komik) Hayate no Gotoku, karya dari Kenjiro Hata.

Halo, salam kenal semua! Jujur, sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku post cerita di wattpad.. cuma karena ada masalah dengan akun lama, lahirlah akun ini!

Cerita ini kudedikasikan untuk teman-teman yang namanya sebaiknya tidak usah disebut(?).

Juga, ini pertamanya kalinya aku menulis dalam bahasa Indonesa, jadi kurang lebihnya mohon maaf.

Salam,

HC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Othello SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang