Part 3

5.6K 89 2
                                    

Sandra menyantap steak nya dengan lahap, saat tadi dari apartemen Ana dia mengajak sahabatnya itu untuk makan siang bersama karna kebetulan sekali sudah memasuki jam makan siang, ketiganya berada di restauran cukup terkenal menyantap menu yang mereka pesan dengan lahapnya, hingga sebuah suara mengintrupsi mereka


" Saya boleh bergabung " ucapnya tanpa persetujuan duduk disamping Sandra, Sandra menegok dan langsung tersedak makanan yang masih berada di mulutnya, buru-buru saja orang itu memberi jus jeruk yang berada di depan Sandra, setelah cukup baikan, dia menatap orang disampingnya dengan tatapan kesal bercampur jengah dan yang ditatap malah tidak ada ekspresi sama skali


" Siapa yang menyuruh mu bergabung disini sih " ucapnya jengkel ,


" Tadi aku sudah berucap, jadi aku langsung duduk saja karna pasti kalian mengijinkan ku " ucapnya PD dan melahap makanan yang dibawanya tadi, ketiga orang itu hanya terbengong-bengong melihat seorang Malvin dengan santai berucap seolah ia tidak bersalah telah menggangu acara makan siang mereka, merasa di tatap Malvin menatap ketiga orang di depannya menaikkan sebelah alisnya membuat Ana dan Rion mengangkat bahu acuh dan kembali makan, berbeda dengan Sandra yang masih kesal


setelah acara makan siang yang buruk bagi Sandra tapi menyenangkan bagi Malvin selesai mereka mulai kembali ketempat masing-masing tapi sebelum mereka berpisah di parkiran Malvin sempat berbisik pada Sandra yang membuat Sandra naik pitam


" Aku senang kau menepati ucapan ku, kau tidak mengusirku " dengan seringai penuh kemenangan Malvin mengendarai mobilnya meninggalkan Sandra yang hampir meledak jika saja ini bukan tempat umum


hari itu Sandra merasa dirinya benar-benar sial, ia menghabiskan waktunya di apartemen Ana dari pada kembali ke Cafenya, hingga malam pun tiba dia memutuskan untuk kembali ke apartemen miliknya.



__


Malvin Pov


Entah apa yang terjadi dengan diriku, semenjak bertemu dengan wanita itu sikap ku mulai berubah apalagi dengan pikiranku, aku bersandar di kepala ranjang, sekarang aku berada di apartemenku, mengingat bagaimana ekspresi wajah kesal Sandra yang membuat ku tersenyum sendiri, aku memukul kepalaku sendiri, sepertinya aku sudah mulai gila, kemana sikap ku dulu yang selalu stay cool, bersikap cuek dan dingin, dan sekarang sifat ku berubah hanya karna wanita itu,


Aku merasa seperti ada sesuatu pada diri Sandra yang menarik perhatianku, aku seperti ingin mengenal dia lebih jauh, apa lagi dengan postur tubuhnya yang tinggi dan langsing, apa lagi dengan wajahnya yang begitu cantik dengan kulit putih mulus, dengan bibir tipis menggodannya, aku tidak bisa bayangkan betapa nikmatnya mengecup bibir itu, huh memikirkannya saja sudah mampu membuat hasratku bangkit, aku memutuskan untuk beristrahat dari pada memikirkan Sandra malah membuat gairah ku makin di puncak, lagi pula saat ini aku malas bermain-main dengan para pelacur itu, dan sesuatu ide muncul di otakku saat ketika ingin terpejam, ku ambil ponsel ku dan menyentuh layar datar disana sebuah kontak asistenku



" Halo " sapaku



" Ada apa tuan ?" tanya nya sopan


Have You ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang