♯ 📔 School rooftop pals (Elestial-Nevin)

1K 18 6
                                    

Author notes: welcome! Ini tuh vent fic jadi semoga kalian tidak keberatan abisnya ini gk jelas sikit akwowkwkwkw XD

Time setting: Middle or High school kayaknya? gak tau deh! serah kalian mikir ini SMP atau SMA!

Enjoy!

.

.

.

Kriiek

"...! Kaget gue liat lo Vin!"

Mendengar suara yang ia kenal, Nevin pun berbalik dan melihat sahabatnya. "Halo juga Marvel, sudah lama kau tidak bercakap-cakap denganku." Ucapnya sambil bersandar di kawat besi belakangnya. "Ku kira kau sibuk dengan ekskul mu?"

"Hari ini ekskulku libur, tch." Jawab Marvel dengan nada kesal selagi menutup pintu dan berjalan menghampiri sahabatnya.

"Kalaupun hari ini tidak ada ekskul, harusnya kau udah pulang dari tadi kan?"

"Oh! Soat itu..." Marvel memikirkan alasan kenapa dia tidak pulang. Lalu Marvel mengingat alasannya "AH! Karena gue, Malik, Samsul, dan yang lain habis bermain bola sepulang sekolah! Oh ya, lo gak mau ikut kita main bola sekali sekali?"

"Hmmm.." Berhenti sejenak, Nevin sedang pura pura berfikir karena dia sudah tahu dia akan menjawab apa sebelum menjawabnya dengan nada ceria "Tentu saja tidak!" Itu lah jawaban yang dilontarkannya "Lagi pula aku tidak terlalu pandai berbicara di depan banyak orang, aku juga takut tidak diterima oleh mereka hahaha."

Marvel cukup kecewa dengan responnya, tapi ia mengerti kalau sahabatnya memang akan merasa tidak nyaman dan panik jika tiba tiba bersama orang yang tidak ia kenali tetapi disuruh berinteraksi. Padahal teman temannya akan berteman baik dengan cepat dan menerima langsung Nevin, kenapa dia harus mengkhawatiri hal itu?

Tapi Marvel mengerti itu juga bukan salahnya yang memang memiliki masalah dulu. Tentu saja Nevin tidak bisa mengubah pola pikirnya yang sekarang. Karena Nevin takut jika orang orang disini sama seperti dengan orang-orang yang pernah ditemuinya dulu.

"Vin."

"Ya?"

"Apa ada alasan lo di atap Vin?" Marvel mengganti topik pembicaraan.

Setelah mendengar itu, Nevin menengok ke arah langit yang sebentar dan merespon Marvel, "Untuk kali ini entah kenapa tidak ada alasan khusus." Marvel mendengarkan temannya dengan seksama "Tapi sepertinya aku ingin melihat pemandangan dari atas selagi masih bersekolah disini."

"Gitu ya? Kayaknya gara gara lu, gue juga punya alasan yang sama." Ucapan Nevin tadi membuat Marvel mempunyai alasan mengapa dia ada di atap. Teringat momen saat mereka sering bertemu, Marvel entah kenapa teringat bahwa dulu hal pertama yang Nevin ocehkan adalah takut dengan tanggapan orang orang tentang dirinya padahal tanggapan orang lain kepadanya kebanyakan positif.

Nevin pernah bilang kalau dirinya saat kecil berfikir kalau dunianya akan mulus ketika dewasa dan bisa melakukan apapun. Lalu disini ada dirinya yang sudah remaja dan terbebani dengan penilaian-penilaian saat belajarnya, bagaimana kalau sudah dewasa?!


Setelah percakapan itu, mereka dia seribu bahasa dan belum ada yang mau memecahkan lagi kesunyian itu.


Pertemanan mereka bertahan karena Marvel simpati dengan Nevin yang tidak terlalu mempunyai banyak teman. Nevin kadang berfikir 'Apa dia orang yang gampang tergantikan?' Karena jika orang sudah menemukan orang yang lebih baik, pasti mereka mencampakan yang lama. Bahkan dia tidak tahu mengapa ia berfikir seperti itu.

"Hey... Abis lulus lo mau ngapain aja?" Marvel bertanya kepada Nevin, sepertinya hari ini dia orang yang cerewet karena sedari tadi berbicara panjang lebar dan mengganti topik begitu cepat.

Lalu Nevin berbalik lagi dan menutup matanya sambil menjawab "Tidak tahu juga, tetapi aku mau menjadi orang kaya!"

"Gue dengar waktu lu kelas satu mau jadi astronot?"

"Diem!! Itu waktu kelas satu, dan jika dipikirkan lagi; aku takut jika aku mati di luar angkasa jadi tidak mau!"

Setelah marah, Nevin menghadap Marvel lagi dan saling tertawa pada satu sama lain walau jauh di dalam lubuk hatinya ia iri dengan Marvel dan teman teman yang lain karena mereka sudah mulai berjalan ke arah yang mereka mau lalu dia sendiri masih kebingungan dengan hidupnya sendiri dan tertinggal dengan yang lain.

"Lo emang bisa bikin suasana beku jadi cair ya Vin! Hahahahaha!!" Tawa canda Marvel kepada dirinya sambil melilit tangannya di leher tetapi itu tidak dapat menyakitinya karena itu tidak terlalu kuat, lalu beberapa waktu kemudian menjadi sebuah hela nafas selagi melihat Nevin.

Walau ada pertanyaan banyak di dalam mereka berdua untuk satu sama lain, di momen ini mereka hanya akan kembali bercanda selagi tertawa.

Semoga mereka bisa tetap berteman baik dengan satu sama lain tanpa halangan.

YTMCI OneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang