0

3 0 0
                                    

Pagi yang cerah menemahi seluruh penghuni bumi untuk memulai beraktifitas.

Tak ayal, suasana begitu ramai berlalu lalang orang untuk memulai pekerjaan. Bahkan terlihat banyak murid-murid berbondong-bondong untuk segera pergi kesekolah.

Disebuah kafe tak jauh dari hiruk pikuk. Terlihat dari luar kaca bening, seorang gadis muda berambut darah dengan jaket putih disertai aksen keren ala roket dan bintang, sedang menikmati kopinya yang masih mengepul panas didepan meja miliknya. Sebuah laptop dan juga beberapa buku terlihat diatas meja samping, dekat laptopnya. Gadis itu terlihat asik mengetik dan juga kadang membuka buku miliknya, seperti mengecek sesuatu. Hingga terdengar suara krincing bell terdengar.

Menampakkan seorang pemuda tampan berambut perak dengan pakaian lumayan rapi berjas. Dia pun menghampiri sang gadis muda.

"sudah lama? Maaf, aku tadi habis rapat. Kau tahulah para orang tua itukan hehe" ujarnya.

"ya-ya, tidak usah kau katakan aku sudah mengetahuinya. Jadi? Kita pergi sekarang?" jawab sang gadis dingin.

"shhhhh~ masih pagi, tapi ucapanmu dingin sekali. Padahal kopi yang ada didepanmu masih mengepul, dan apa-apaan buku tebal itu? Kau benar-benar maniak belajar ya!?" ujar sang pemuda mencoba menggoda, namun gadis itu menatapnya lelah.

Tak! Srak! Srak!

"tolong bayar tagihanku ya~"

"eh- apa? Tunggu-!!!"

Bukannya menjawab, gadis itu malah memasukkan barang-barangnya dan mulai melangkah keluar kafe sambil meminta sang pemuda membayar tagihannya. Meninggalkan sang pemuda didalam kebingungan akibat diporoti tanpa bilang-bilang.

.

Drap! Drap! Drap!

"tu-tunggu!!! Hah...hah...kau...benar-benar ya! Sifat slebewmu itu tidak berubah ya...hah...Claire!!!"

Sang pemuda berlari mengejarnya dengan tergesa dan terlihat ngos-ngosan menyamakan langkah sang gadis yang cepat.

Gadis cuek bernama Claire itu hanya menatap sang pemuda sesaat dan melanjutkan langkahnya. Membuat sang pemuda mengeluarkan sudut siku-siku akibat diabaikan terus.

Keadaan keduanya membuat sang pemuda merasakan hawa dingin kutub utara secara mendadak. Memang gadis disampingnya adalah gadis tercuek dan terdingin yang pernah dia kenal sewaktu sekolah. Dan keduanya baru-baru ini bertemu kembali, ditambah bonus kesalahpahaman yang tak sengaja membuat seseorang sakit hati.

Oleh karena itu, keduanya bertemu kali ini untuk bertemu orang tersebut dan meluruskan semuanya.

.

"Hallo, Tuan Hans Galkien! Namaku Claire Stephenson. Saya datang kemari ingin meluruskan kesalahpahaman pada anda, bahwa saya tidak punya hubungan apapun dengan Manusia disebelah saya ini. Jadi kumohon anda, ambil saja Homo Sapiens merepotkan disamping saya ini. Karena saya tidak punya waktu mengurus Hewan besar cerewet ini! Sekian, terima kasih"

Dan begitulah ucapan claire membuat kedua laki-laki didepannya melongo bukan kepalang setelah mendengarnya.









Tbc🔭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BolD StaRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang