Prolog

126 4 0
                                    

Bertahun-tahun aku hidup bersama mu, kita berbagi suka dan duka bersama dalam sebuah ikatan yang bernama pernikahan. Aku merasa hidup hanya dengan menatap mata mu, aku merasa tidak ada yang ku inginkan lagi di dunia ini jika sudah memiliki mu.

"Kata kan padaku, apa kau mencintainya?"

Aku bertanya kepada nya dengan suara lirih oh bukan lebih tepat nya suara mencicit seperti seekor tikus yang terjepit. Tapi dia hanya diam sambil membuang muka, dia bahkan sekarang tidak ingin menatap ku disaat sedang berbicara kepada nya.

"Jawab aku !!"

Aku berteriak pelan untuk menggambarkan perasaan ku yang mulai cemas akan kenyataan.

"Jika memang kau mencintainya, ma..makka ak-aku akan.." Sangat sulit bagi ku mengucapkan kata terkutuk itu. Aku mencoba menarik nafas dengan pelan dan tetap menatap nya yang kini terlihat sedang menahan amarah.

"Maka aku akan memberikan mu kesempatan untuk memulai kebahagian yang baru bersama nya"

Air mata yang dari tadi aku tahan pun akhir nya meluncur dengan tidak tahu malu. Aku mencoba untuk tersenyum, tapi aku rasa senyum ku malah akan terlihat seperti orang idiot.

Aku membalik kan badan tanpa menunggu jawaban nya. Ya aku yang akan mengalah demi kebahagian nya, jika dia tidak dapat memilih maka harus aku yang memilih.

"Tunggu surat dari pengacara ku"

Dulu aku tidak mengenal mu dan kini aku akan melakukan nya kembali.

To be continue ;)

R U I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang