Chapter 1 (Leenze Pov)

91 3 1
                                    

Flashback

"Aku selalu mencintaimu Leenze" Dia memeluk ku lalu mencium kening ku seperti biasa nya yang penuh kasih sayang dan cinta, sehingga mampu mengantarkan getaran aneh di sekujur tubuhku.

"Aku juga, aku akan selalu mencintaimu dalam hal dan keadaan apapun itu" Aku menjawab perkataannya dengan menyembunyikan wajahku di dada bidang nya.

Aku seperti baru merasakan jatuh cinta lagi untuk pertama kali nya. Aku seperti gadis remaja saja yang pipi nya akan memerah jika membalas kata cinta darinya.

"Benarkah??"

Aku mengangguk dalam dekapannya sebagai jawaban.

"Katakan lah sambil menatap mataku sayang" Aku tau dia sedang menggodaku saat ini.

"Tidak!" Aku berkata tegas kepada nya. "Aku malu Arl" Suaraku kali ini bahkan lebih pelan dari pada sebelum nya.

"Kenapa??" Dia terkekeh pelan "Ayolah aku sudah mengenalmu sejak lama dan kau pun begitu. Aku sudah mengetahui semua hal tentang dirimu luar dalam"

Aku mencubit pinggang nya sebagai bentuk protes dari ku. Bisakah dia tidak mengatakan hal memalukan di kalimat terakhirnya.

Aku melepaskan diri dari pelukan hangat nya. Aku menatap kedua mata nya sambil tersenyum lembut.

"Aku juga mencintaimu Arlhaan, selama aku masih mampu untuk mencintaimu maka aku akan terus mencintaimu. Apapun yang terjadi pada kehidupan kita selanjutnya aku akan tetap bertahan untuk mencintaimu berada disisi mu, walaupun kau tidak menginginkan nya aku akan tetap mempertahankan cinta ku kepadamu. Itu janjiku pada mu suamiku, hidup, nafas dan jiwaku" Aku mengatakan semua nya dengan mata berkaca-kaca, ah aku tidak bisa membayangkan bagaimana warna wajahku saat ini. Yang jelas semua yang aku katakan tulus untuk lelaki ku.

"Siapa yang mengajarkan kau merayu semanis itu sayang? Sekarang aku yang merasa seperti remaja SMP, apa wajahku memerah? Ah kau sangat manis sekali Leenze, aku semakin mencintaimu. I love you my wife"

Aku tertawa mendengar jawabannya. Dia mencium bibir ku sekilas, dia tersenyum lembut kepadaku.

"I love you too Arlhaan, I love you more more and more" Dia tersenyum seraya menarikku kembali kedalam pelukannya.

"Aku mencintaimu lebih dari segala nya, aku berjanji akan memberikan kebahagian selama nya kepadamu. Tidak akan ada air mata di pipi mu sayang, I'm promise with you my Leenze"

Flashback end

Aku tersenyum mengingat kembali janji kami di bulan ketiga pernikahan. Satu minggu lagi genap tiga tahun pernikahan ku dengan nya, ya dia suamiku Arlhaan Michael lelaki ku yang memberikan kebahagian nya untuk ku selalu.

Selama ini dia memenuhi janji nya, apa lagi yang harus aku cari? Aku merasa beruntung telah memilikinya.

Tuhan aku mencintainya tanpa syarat, jagalah dia selalu untuk ku.

To be continue

Note : Mungkin cerita pertama aku belum ada apa-apa nya, feel nya belum dapet, kalimat nya masih bikin bingung, alur nya belum di ketahui dan masih banyak kekurangan lain nya. Tapi disini aku minta bimbingan nya, bukan hanya vote. Masuk kan dari pembaca itu juga berharga selain penulis :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R U I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang