Evanescent

98 7 1
                                    

"perlahan namun pasti, perasaan itu akan terkubur lalu menghilang bersama kenangan yang berharga."

———

BEBERAPA TAHUN BERLALU, kehidupan di desa Konoha begitu damai bahkan di zaman sekarang ini desa itu sudah menjadi desa yang canggih semenjak pasca peperangan beberapa tahun yang lalu, dengan pemimpin desa yang benar benar bertalenta dalam membangun suatu hal termasuk keluarga.

Uzumaki Naruto, Hokage ketujuh itu sedang sibuk sibuknya di kantor mengerjakan berkas berkas yang tak ada habisnya. jari panjangnya tak henti mengetikan setiap tombol huruf di laptop kerjanya.

hingga fokusnya pun buyar saat mendengar suara pintu kantor terbuka, tanpa ketukan.

dan munculah seorang pria yang seumuran dengannya dengan pakaian serbah hitam, menggambarkan Uchiha Sasuke sekali.

"Naruto." panggil Sasuke berdiri di hadapan Naruto, melihat dengan dengusan kecil yang ia keluarkan.

"ada apa Sasuke? kau baru kembali kah?"

"hm, bagaimana tentang Amado kemarin?"

Naruto menghela nafas berat, ia pun menghentikan aktivitasnya lalu ia alihkan tatapan pada rival nya, mengaitkan kedua tangan di depan dagu dengan dahi yang berkerut.

"Belum ada kepastian, Kawaki bilang ia akan melatih Boruto untuk bisa lebih leluasa mengendalikan karmanya lagi nanti. kau sendiri bagaimana? apa ada yang mencurigakan?" jelas Naruto panjang.

Sasuke menggeleng pelan, tangan kanannya mengambil sesuatu dari dalam jubahnya kemudian di taruh di meja Naruto.

"ini yang ku temukan di reruntuhan desa Samaokagakure, dari Clan Samawaru. disini hanya Youna yang tersisa, apalagi dia adalah Putri terakhir keturunan murni Samawaru dan yang bisa membukanya hanya darah Youna tapi...."

"hm?"

"apa kau masih belum juga bisa berkontakan lagi dengan Youna?" tanya Sasuke dengan ragu, ia takut menyinggung Naruto yang memang semenjak menikah dengan Hinata, Youna adalah hal yang paling sensitif untuk Pria Uzumaki itu.

intinya sejak insiden itu, Youna menjauh dan Naruto mencoba menggapainya kembali ke dalam pelukannya.

mendengar pertanyaan itu Naruto pun menggeleng sekali lagi dengan helaan nafas yang benar benar berat, mata birunya terlihat sendu seperti menahan kesedihan yang ingin tumpah.

"sulit Sasuke, salahku memang mengingkari janjiku sekaligus membentaknya. tapi aku yakin aku pasti bisa berkontakan lagi dengannya nanti, apalagi dengan gulungan dan artefak penting seperti ini, Youna pasti mau berbicara lagi denganku yahh... walaupun mungkin akan sangat singkat ttebayo..."

jelas Naruto dengan nada pelan dan lirih di akhir kalimatnya, terlihat tertekan karena perjuangannya selama ini begitu sia sia, tidak bisa berbicara lagi seperti dulu bahkan sepertinya,

Naruto rindu di manja lagi oleh Gadis dengan rambut Lilac yang cantik itu, tidak- bukan rambutnya saja namun semuanya yang ada pada Youna itu cantik, Naruto mengakui hal itu sejak mereka masih kecil maka dari itu dirinya sangat murung mengetahui Cinta pertamanya menjauh begitu saja.

'rindu dengan tangan lembutmu yang mengusap wajahku dengan penuh kasih sayang itu na, bisakah kita seperti dulu lagi tanpa kau menjauhiku? aku merasa tertekan akan hal ini.' batin Naruto lirih

𝑵𝑨𝑺𝑪𝑬𝑵𝑪𝒀 [Naruto x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang