[02] kejanggalan

51 9 0
                                    

Sebelumnya:

Glacier: "hmm, semoga berhasil. Dan jangan lupa nanti turun untuk makan malam yah"*pergi*

Sopan: "baik~"

Sopan: "apa yang harus ku lakukan untuk membujuknya untuk berbicara dengan ku? *sigh* kakak, ada apa dengan dirimu...

------------------------------------------------------

Di ruang makan

Semua sudah ada tapi ada yang kurang

Ya

GENTAR

Glacier: *pandang kursi Gentar yang kosong seperti hati ku //ea* "hm? Mana Gentar?"

Sori: "dia tidur"*lanjut makan*

Glacier: "masih tidur? Tapi ia belum makan"

Frostfire: "kau antar saja makanannya ke kamarnya. Mungkin hari ini dia tidak mau keluar"

Glacier: "hmm, baik lah"

Skip time sesudah makan malam

Glacier pun berdiri di depan kamar Gentar dan mengetok(?) Pintunya (jujur yah, di mansion mereka itu mereka reka sendiri loh. Dan kalau msu tau, pintu kamar milik Hentar itu pintu besi yang memakai mekanik dan teknologi :0 jadi bisa di buka biasa dan otomatis. Canggih kan pintu kamarnya Gentar :D eh, kok tukar topik eh- kembali ke cerita)

Glacier: *mengetuk pintu kamar Gentar*"Gentar? Kau disana? Buka pintunya"

Tak butuh waktu lama, Gentar membuka pintu kamarnya(Sirin: lah tumben- Lia: jangan memotong napa! Sirin:ya maap :v) tapi pakai cara otomatis tentunya. Bukan karena mager tapi ia masih merenung(entah apa yang direnungkannya)

Glacier:*melihat ke arah Gentar yang masih merenung ke langit**sigh*"ini aku membawa makanan untukmu. Jangan lupa dimakan yah. Dan jangan tidur terlalu larut"

Gentar: . . . . ."uh, iya kak. Terima kasih..."

Glacier pun meninggalkan kamar Gentar

Di ruang tamu

Terlihat dua makhluk yang sedang bermain game bersama. Tapi sepertinya agak sedih jika satu dari mereka tidak bersama mereka sama sekali. Yaa, mungkin si 'dia' agak hyperaktif, terlalu percaya diri, dan agak sedikit narsis tapi dia mempunyai sifat yang mungkin mirip lah seperti Gempa atau tidak Halilintar. Sikap yang ku sebutkan tadi adalah sikap yang sengaja di buat oleh 'Gentar' agar tidak ada yang mengkhawatirkannya. Tapi mungkin sedikit.. uhh... diluar nalar? Entah lah, bahkan saudara-saudaranya pun tak tau
Ok, kembali ke cerita

Frostfire: "huh, bosan jika tanpa Gentar_-"

Sori: " iya, saya jadi rindu sama Gentar. Sudah 1 setengah minggu kita tidak bermain bersama :<"

Frostfire: "eh, ngomong-ngomong soal kemarin.."

Sori: "e-eh? Yang mana :>"

Frostfire: "kau mau membantu mencari akar masalah ini, Sori?"

Sori: "hmm...boleh aja sih menuruk Sori, tapi mulai dari mana?"

Frostfire: "mau mencoba bicara dengannya?"

Sori: "apa kau yakin? Dia sangat susah diajak berbicara akhir-akhir ini. Mungkin ia berbicara saat kak Glacy ke kamarnya tapi setelah itu dia diam lagi"

Frostfire: "setidaknya kita mencobanya. Mau mencoba bicara dengannya? Aku janji dia pasti mau bicara"

Sori: "hmm, baik lah"

Frostfire: "nah, gitu dong >:D"*nepuk pundak Sori*

Sori: OwO?

Di tempat lain

The Truth Behind The 2nd Consciousness[✅] [S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang