"I love you, my Wen."=
"I love you more, sweetheart."
🌹🌹
.
.
.
Sesosok perempuan yang tengah menyebat seputung rokok bersama teman-temannya, suasana di tempat sana penuh canda dan tawa.
"Wen, cewek lu tau gak?" Celetuk salah satu teman perempuan tersebut.
"Tau apaan?" Balasnya.
"Lu masih ngerokok, terus nongkrong di sini."
"Yaelah gausah dipikirin, mending kita have fun tanpa mikirin yang lain." Ujar Wendy dan mengangkat gelasnya.
Cheers!
Tempat tersebut dipenuhi orang-orang yang telah bermain asap, yakni merokok. Dan juga botol beer tersedia disana. Kesenangan mereka terhenti kala suara bantingan menghantam meja. Orang-orang disana menoleh dan melihat seorang perempuan cantik nan seksi, Wendy melebarkan matanya melihat penampilan kekasihnya datang.
Tanpa disadari orang tersebut sudah berada di hadapannya dan menamparnya.
PLAK
"Aku kecewa sama kamu, Wen! Aku kira kamu udah berhenti main kesini lagi, mau sampai kapan? MAU SAMPAI KAPAN WEN!? KAMU BIKIN DIRI KAMU SAKIT, HAH! Kalau kamu begini terus, aku gak bakal mau ketemu lagi sama kamu." Perempuan tersebut memarahi Wendy seiringan air mata yang mengalir. Semua orang melihat dibalik kemarahan perempuan itu ada rasa kepedulian dan kasih sayang begitu besar pada Wendy.
Wendy segera berdiri dan menarik tangan Irene agar tidak pergi. Sayangnya, Irene memberontak ingin lepas.
"Sayang, dengarkan aku ya. Aku begini karena mau menjernihkan pikiran agar nantinya bukan kamu yang jadi korban amarahku." Tatap dalam Wendy pada Irene.
"Tapi gak begini caranya, Wen! Aku gak suka kalau kamu malah merokok dan minum-minum cuma buat melepas penat." Seru Irene.
"Ya terus gimana lagi? Cuma itu yang bisa bikin aku tenang." Jawab Wendy.
"Lalu, gunanya aku apa!? Aku bukan hanya pasangan kamu, aku bisa jadi teman cerita, teman support, dan segala hal lainnya. Ingat! Aku tidak hanya sebagai pasangan kamu.
Misal kamu butuh teman cerita, kamu bisa jadi cerita ke aku, sebisa mungkin akan aku beri saran dan solusi. Satu lagi, kalau mulut brengsek kamu itu pengen yang namanya merokok dan minum-minum, kamu gunain aku aja, cium aku sepuasnya atau lebih dari itu.." Irene menangkup wajah Wendy, kemudian ia mencium bibir sang kekasih dengan sedikit lumatan. Wendy langsung membalas dengan memperdalam ciuman tersebut.
Terdengar sorakan dan siulan dari orang-orang di sana, kedua sejoli itu dengan enggan melepas ciumannya. Irene menunduk malu, Wendy tersenyum sambil merangkul pinggang Irene.
"Uhuyy! Kapan lagi liat Wendy ciuman sama pacarnya." Usai mengatakan itu sebuah lemparan cangkang kacang mengenai orang tersebut.
"Pulang ke rumah deh kalian, biar bisa lebih dari ini."