Oneshoot STYS

3 0 0
                                    

Aku membuka ponsel. Bukan keluaran terbaru, namun masih layak pakai.

"Hihi ayangku chat." Kataku dalam hati aja.

남자친구 🍑

Hallo
Hallo world

Halo
Dunia tipu-tipu

Panggung sandiwara

Penuh dengan drama

Cuma menjalankan perannya saja

Sesuai arahan sutradara

Tumut skrip

Nah

Nganu dikit hehe

Apa?

Gak nurut skrip
Improvisasi

Kebanyakan improv jungkel nanti

Gak papa jungkel
Karena jatuh adalah awal dari kebangkitan


Benar katanya, jatuh adalah awal dari kebangkitan. Namun ini adalah jatuh yang sejatuh-jatuhnya dalam kehidupanku.

Semua berjalan dengan normalnya. Awalnya. Tapi semua berubah secara tiba-tiba, tidak ada hujan badai aku terjatuh kedalam lubang hitam sisi burukku. Temanku yang mendorongku.

Duma namanya, dia berkaca mata. Teman kerjaku dan teman sekelas semasa SMA. Tak dekat, hanya kenal. Tapi takdir berkata lain. Kami harus setim dalam kerja.

Semua yang dia minta aku berusaha turuti. Seperti kakak yang baik. Namun seketika berubah dengan datangnya Rosa. Duma berperilaku buruk. Tibalah saja dia tak menyapaku, hampir satu bulan hingga sekarang.

Itu adalah titik dimana rasa sakit ini muncul. Aku yang memang memiliki mental yang sedikit berbeda, langsung terguncang. Aku yang ceria berubah menjadi aku yang murung.

Setidaknya lima teman yang tahu kondisiku. Dimana aku yang didiskriminasi oleh Duma dan Rosa serta tak mendapat pembelaan dari atasanku. Aku yang disalahkan atas kesalahan yang tak kubuat. Aku yang sedang bersedih, mereka tahu. Setidaknya ada satu diantara mereka yang kupercaya. Nanjung panggilannya.

Tak lepas dari masalah itu aku jatuh sakit tiba-tiba. Kondisiku diperburuk dengan datangnya kakak perempuanku dan anaknya. Aku yang baru masuk kerja harus menjemputnya di terminal bus. Setelah menunggu tiga puluh menit tak kunjung datang juga sosoknya. Aku pulang dengan perasaan marah. Mentalku yang sedikit membaik seketika berubah. Dan beberapa saat kemudian sosoknya tiba tanpa didampingi suaminya.

Aku yang cenderung melakukan self harm tak luput dari itu kupukulkan kepalan tangan ke kepalaku. Aku menyalahkan diriku sendiri atas apa yang terjadi. Pusing menjalar. Rasa itu kuterima sebagai hukuman atas kesalahanku. Entah kesalahan yang mananya, tapi aku berpikir seperti itu.

Tak ku ceritakan hal ini kepada Siam. Pacarku. Karena aku tahu dia sudah ruwet dengan pikirannya. Tak ingin perkara sepele ini menambah beban pikirnya.

Sejak saat itu kami -aku dan Siam- tidak intensif dalam berinteraksi. Kami salah satu pasangan jarak jauh yang tidak memiliki masalah hubungan baik itu internal maupun eksternal. Hubungan kami baik-baik saja, kataku. Entah bagaimana kata Siam.

Satu bulan aku merasa diasingkan oleh Duma dan Rosa. Aku duduk sendirian dibelakang. Sudah tidak ada respect untuk mereka berdua ataupun atasan. Gairah bekerja pun hilang.

SATU TAHUN YANG SINGKATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang