OneShots || Genshin Impact x Reader

Childe - teenage love

*Mohon maaf jika ada salah kata atau typo, kalian bisa memberi masukan atas cerita yang tlh dibuat, jika dirasa ada kata yang kurang enak dibaca silahkan beritahu kan kpd saya. Terima kasih<3
________________________________________

[Modern au
Soft story.
Sleepy reader?]

_______________________________________

________________________________________

▪︎▪︎▪︎▪︎
▪︎▪︎▪︎
▪︎▪︎
▪︎

Tepat tengah hari bel istirahat berbunyi, tidak mempedulikan suara temanmu yang berteriak merengek untuk ditemani ke kantin, karena dirimu yang kesabarannya hanya setipis kapas dibelah dua dengan berat hati dan perasaan tidak senang kamu menolaknya mentah-mentah lalu menyuruhnya untuk mengajak temannya yang lain.

dirasa cukup hening, [y/n] melanjutkan mimpinya yang terhenti tadi.

Tak lama terdengar suara langkah kaki yang kian mendekat, kamu sedikit mengintip dilihat seorang pria bersurai ginger terduduk di depanmu. Pacarmu, Childe. Ah.. lebih tepatnya ulat nangka yang selalu mengganggumu disetiap saat, entah kepelet apa sampai kau menerima perasaan pria itu, seingatmu kamu menolak pria itu tapi entah keesokan paginya ia menjemputmu, mengantarmu kesekolah dan mengaku sebagai kekasihmu.

Dirasa tidak nyaman dengan tatapan yang mengganggu itupun kamu bangun dan mencubit kedua pipinya itu sampai terdengar kata 'ittai' .

"Apa kau sedang datang bulan?"

Kau pun mendecih karna itu kenyataannya.

"Ayo ikut aku"

"Tidak mau! Dikantin ada banyak manusia berisik"

"Yang bilang ke kantin siapa?"

"Ayo ikut aku, aku ada sebuah lagu baru untukmu."

Dengan malas kamu mengikutinya, hampir terjatuh karna badanmu yang lesu mengantuk. Yang sadar karna kekasihnya yang malas ini hampir mencium lantai, childe pun mengangkat, menggendongmu seperti karung beras.

Di rooftop childe mendudukkan mu disampingnya, mengambil gitar di bawah bangku, menyanyikan sebuah lagu bermelodi minor. Kamu menatap sayu, berpikir kalau childe sedang menyanyikan lagu tidur untukmu. Tak lama kamu pun tertidur, dengan sigap tangan childe merangkul kepalamu yang lunglai, kamu tertidur di pangkuannya dengan childe yang masih memetik halus senar gitarnya.

Bel masuk pun berbunyi.

◇◇◇

[Y/n] masih tertidur pulas dipangkuan childe yang membuat childe tak rela untuk membangunkan kekasih imutnya ini, tapi mau tak mau childe tetap harus membangunkannya ia takut [y/n] akan memarahinya lagi karna telah melewatkan 1 jam pelajaran yang berharga.

Jangan salah. Meskipun [y/n] yang mempunyai paras yang lesu dan menyandang gelar no sleep no life itu. [Y/n] selama dua tahun dan 4 semester  ini peringkatnya tidak pernah naik dan turun, [y/n] tetap setia mempertahankan peringkatnya di nomer 2 rank umum seangkatan ini.

..., nomor satunya tidak perlu ditanya, Albedo,, mana mungkin ada yang bisa melampauinya, cara bicaranya saja bagaikan bangsawan hebat dan rakyat kecil nan bodoh.