Sekolah baru

19 9 1
                                    

"HARUSNYA MAMA NGGAK PERNAH LAHIRIN KAMU, HARUSNYA MAMA GAK PERTAHANIN KAMU...." teriak arleta melempar asa dengan guci pajangan miliknya

"Harusnya....."ucap arleta terputus, tubuh merosot menangis seakan menyesali semuanya

"Ma,asa nggak salah" Ucap asa dengan suara lirih, ia berjalan mendekat ke arah arleta dengan darah yang mengalir dikepalanya akibat terkena lemparan guci dari mamanya tadi

"NGGAK USAH DEKET-DEKET SAYA KAMU ITU MONSTER SAMA KAYAK PAPAMU"ucap arleta dengan emosi, ia pun pergi meninggalkan asa sendiri. Asa mengacak rambutnya frustasi

.
.
.
.



Seminggu kemudian
Asa menoleh saat pintu kamarnya didobrak kasar oleh mamanya

"Makan"ucap arleta dengan nada dingin lalu pergi begitu saja dari kamar asa, asa tersenyum dan mengangguk pada arleta

Asa menarik kursi meja makan yang berhadapan langsung dengan mamanya dan mulai memakan sarapannya 'hening itulah suasana dimeja makan ini setiap hari, asa yang bingung ingin memulai pembicaraan dari mana dan arleta yang memang selalu enggan berbicara dengannya

"Asa berangkat dulu"ucap asa memakai tas sekolahnya

Arleta menepis tangan asa saat lelaki itu ingin salim dengannya "nggak usah cari masalah kamu di sekolah baru, kamu kira daftar sekolah nggak pake duit" Ucap arleta judes. Asa hanya mengangguk lalu berjalan keluar rumah

Hari ini adalah hari pertama ia menjadi siswa baru di sma cempaka sekolah barunya setelah insiden itu

Asa memarkirkan motor ninjanya diparkiran,ia membuka helmnya dan sedikit menelisik sekolah barunya yang akan menjadi saksi hidupnya entah bertahan sampai kapan, karena berhubung mamanya yang sudah ke5 kalinya memindahkannya dengan alasan asa yang sudah mempermalukannya

Sedangkan ditembok sana
"Woy" Ucap sesil menepuk pundak senja yang asik senyum-senyum sendiri

"Ssttttt" Ucap senja memberi isyarat pada sesil

"liatin apaan sih" Ucap sisil penasaran

mendengar itu senja langsung merangkut sesil dan menunjuk sang objek
"anjay,ganteng banget"ucap senja dan sesil mengangguk

"Kok gue nggak pernah liat dia yaa,anak baru?"ucap senja

"Iya kali" Ucap sesil lalu menarik senja mengajaknya ke kelas

10menit berlalu setelah bell masuk berbunyi. Dikelas 12 mipa 2.

"Tumben banget miss ana belum masuk" Ucap nensi (teman kelas senja dan sesil)

"Yaudah sih rejeki" Ucap senja santai tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone miliknya

"Iyuhhh, rejeki lo aja kali" Ucap sesil yang tau kalau senja memang tak suka dengan pelajaran b.inggris

"Alah lo seneng juga kan kalo emaknya si nensi nggak masuk" Ucap senja sinis, sedangkan nensi yang mendengar itu langsung melemparkan gumpalan kertas pada senja, enak saja emaknya nensi kan ada dirumah

"Of course, hahahahaha" Ucap sesil tertawa garing, sedangkan senja langsung menatap sesil sambil mengembangkan hidungnya mengejek

"GOOD MORNING GUYS" Ucap miss ana yang tiba-tiba masuk membuat semua penghuni kelas kaget

"NEN NEN KELAKUAN EMAK LO NOH"teriak senja yang membuat semua teman-temannya menahan tawa saat senja memanggil nama nensi

"Kenapa senja?"tanya miss ana

"Enggak miss itu tadi nensi minta susu saya" Ucap senja membuat semuanya tertawa terlebih sesil ia bahkan sampai menabok senja, sedangkan nensi mengatur nafas menahan emosi agar tidak menyerang senja,suka sekali senja ini mengusilinya

"HAHAHAHAHA" tawa puas sesil

Miss ana menggeleng menatap senja

"Ultra milk miss" Ucap senja menunjukkan susu kotak miliknya yang ia taruh dilaci sambil terkekeh

"Yaudah, bisa diem dulu semuanya?" Ucap miss ana

"Bisa miss" Ucap semua kompak

"Oke, miss mau ngasih tau kalo kalian bakal kedatangan temen baru, miss harap kalian bisa membantu teman kalian ini biar betah disini dan yang terpenting apa?" Ucap miss ana

"JANGAN DIBULLY" ucap semua kompak

"Pinter. Oke kamu silahkan masuk" Ucap miss ana menatap pintu luar kelas membuat seluruh penghuni kelas mengikuti pandangannya

Sesil menyikut lengan senja dan membuat gadis itu menoleh ke arahnya
"Jangan-jangan cowok yang diparkiran tadi" Bisik sesil,

Sepersekian detik masuklah seorang remaja laki-laki dengan memakai seragam yang sama seperti mereka

"Uuuuuuuu ganteng banget miss"ucap gino preman kelas

"MasyaAllah" Ucap nensi dengan tatapan seakan memuja

"Iyuhh formalitas anjir" Ucap sesil menyindir teman-temannya

"Hush nggak boleh gitu" Ucap senja menyikut sesil sambil menahan tawanya

"Dih kalo mau ketawa ketawa aja mbak" Ucap sesil

Gambaran lelaki itu sekarang adalah tinggi tidak semampai ,kurus,berkacamata,
rambut klimis dan tentu dengan beberapa tumpukan buku ditangannya

Ternyata tebakkannya dan sesil salah,bukan lelaki parkiran itu yang masuk kelasnya. Lalu dikelas manakah lelaki tampan itu berada? Senja jadi penasaran

.
.

Dua jam kemudian

"JANGAN SAMPAI HINGGA WAKTU PERPISAHAN KITA.... DAN SEMUA YANG TERSISA HANYALAH AIR MATA HANYA AIR MATA MUNGKIN....."Suara  senja yang tak ada merdu - merdu itu menggelegar diseluruh penjuru kantin dan dengan santainya gadis itu duduk diatas meja dengan sapu yang dijadikan mic olehnya tak sedikit yang menutup telinga karena merasa terganggu, sesil yang duduk di kursi dibawah senja tak menghiraukan temannya itu karena ia menutup telinganya dengan airphone miliknya dan sibuk mengemil kacang yang dibelinya tadi, sesil terlonjak kaget saat sebuah sapu mendarat dikepalanya dia tau siapa pelakunya tapi saat menoleh sang tersangka sudah melesat pergi tak terlihat tanpa batas, sesil menghela napasnya saat melihat mangkuk mie ayam senja yang masih berada dimeja yang artinya belum dibayar oleh gadis itu dan kalau sudah begini tentu ialah yang akan membayarnya lagi dan lagi




















Finish.

𝘈𝘴𝘢 𝘋𝘢𝘯 𝘚𝘦𝘯𝘫𝘢 (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang